TEMPO.CO, Jakarta - Permasalahan kelebihan pasokan kembali membuat harga ayam mengalami penurunan yang cukup tinggi, terutama di tingkat peternak.
Ketua Umum Perhimpunan Insan Perunggasan Rakyat Indonesia (Pinsar) Singgih Januratmoko mengatakan kelebihan pasokan membuat harga di tingkat peternak jatuh pada Rp 8.500–10 ribu per kilogram. Padahal, harga produksi rata-rata mencapai Rp 18 ribu per kilogram.
“Peternak saat ini rugi 50 persen. Kami meminta agar ada langkah lain supaya harga bisa naik lagi,” kata Singgih kepada Bisnis, Senin, 22 Februari 2016.
Langkah lain tersebut menyusul upaya pemusnahan kelebihan pasokan yang terkendala larangan Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) yang dianggap sebagai bentuk persaingan tidak sehat.
Saat ini diperkirakan jumlah pasokan mencapai 60 juta ekor per pekan. Sementara, kebutuhan di dalam negeri hanya mencapai 47 juta ekor per pekan.
“Penurunan baru terjadi pada bulan ini, karena bulan lalu ada pengaruh dari pengurangan pasokan, tetapi tidak dilanjutkan karena masalah dengan KPPU. Hasilnya memang masalah over suplai.”
Menurut Singgih, salah satu jalan yang paling cepat untuk mengembalikan harga ayam kembali pada posisi harga yang layak adalah dengan melakukan penyerapan ayam di rumah pemotongan ayam (RPA).
Dengan melakukan pemotongan di RPA yang kemudian disimpan dalam cold storage, maka ayam dalam bentuk karkas dapat disimpan setidaknya dalam waktu tiga bulan ke depan.
Penyimpanan stok tersebut diyakini tidak akan terlalu berdampak pada penurunan harga secara signifikan. Berbeda jika tidak diambil langkah apa pun, harga ayam di tingkat peternak diyakini akan semakin menurun dan menyebabkan kerugian yang lebih tinggi bagi para peternak, khususnya peternak kecil.
Singgih mengatakan penyerapan di tingkat RPA tersebut akan menjadi tanggung jawab perusahaan-perusahaan besar yang saat ini menguasai 80 persen pasokan ayam di dalam negeri.
Selain karena faktor volume yang besar, RPA pada perusahaan-perusahaan menggunakan sistem rantai dingin sehingga tidak boleh menjual dalam bentuk hidup, tapi dalam bentuk karkas.
BISNIS