TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Joko Widodo mengungkapkan kekecewaannya terkait dengan peringkat kemudahan berusaha Indonesia yang masih lebih rendah dibandingkan Thailand dan Malaysia. Presiden mendesak semua pejabat, mulai tingkat kementerian, pemerintah daerah, hingga Badan Koordinasi Penanaman Modal Daerah, untuk menggenjot kinerja demi memperbaiki peringkat kemudahan berusaha Indonesia.
"Saya berikan target ke semua kementerian. Saya ingin 40 angkanya (peringkat). Kalau angkanya hanya naik 10, butuh berapa tahun. Kita akan capek," kata Jokowi saat membuka acara Konsolidasi Perencanaan dan Pelaksanaan Penanaman Modal Nasional 2016 dan Peluncuran Kemudahan Investasi serta Layanan Izin 3 Jam di Istana Negara, Senin, 22 Februari 2016.
Jokowi mengatakan peringkat kemudahan Indonesia masih di peringkat 109 tahun 2015 dan pada tahun sebelumnya di peringkat 120. Adapun Malaysia sudah mencapai peringkat 16 dan Thailand 49. "Saya ulangi lagi, kita peringkat 109."
Baca: Ekspor Bahan Mentah Mebel Ditutup, Petani Rotan Menjerit
Presiden mendesak semua pejabat di bawahnya bekerja cepat, dari menteri, gubernur, bupati, sampai wali kota. Tanpa bekerja dengan cepat, peringkat kemudahan berusaha di Indonesia tidak akan naik. "Kalau menteri lelet, ya, diganti. Sayang saya tidak bisa ganti gubernur, bupati, atau wali kota," ucapnya.
Selain itu, Jokowi menekankan pentingnya pembangunan infrastruktur dan perbaikan deregulasi. Tanpa pembangunan infrastruktur maka perbaikan perizinan tidak berguna. "Kalau perizinannya sudah bisa tapi tidak ada pelabuhan, kan percuma," katanya.
ANANDA TERESIA