TEMPO.CO, SUNNYLAND - Presiden Joko Widodo mengatakan kerja sama usaha mikro, kecil, dan menengah serta ekonomi digital harus menjadi perhatian negara-negara ASEAN dan Amerika Serikat. Hal ini disampaikan Jokowi dalam sesi retreat pertemuan puncak I ASEAN-US Summit di Sunnylands Center & Gardens, California.
"Di Indonesia, UMKM yang memiliki daya tahan tinggi mampu menopang perekonomian negara, bahkan saat terjadi krisis global," katanya melalui rilis Tim Komunikasi Presiden, Selasa, 16 Februari 2016. Tapi Presiden Jokowi mengatakan sejumlah tantangan tetap dihadapi sektor ini.
Tantangan itu misalnya peningkatan kapasitas, akses modal dan pendanaan alternatif, akses teknologi, akses pasar global, serta integrasi mata rantai regional dan global. Untuk itu, Jokowi memandang perlunya kerja sama ASEAN-Amerika untuk memastikan dukungan berkelanjutan bagi pengembangan dan ketahanan UMKM.
Selain itu, Jokowi mengatakan ekonomi digital sudah tak terhindarkan. "Teknologi dan ekonomi digital adalah keniscayaan di era digital," ucapnya. Menurut dia, tiap negara harus memastikan bahwa UMKM mendapat akses terhadap teknologi dan ekonomi digital.
Indonesia, kata Jokowi, memiliki visi menjadi negara ekonomi digital terbesar pada 2020. Karena itu, Indonesia sangat mendukung kerja sama ASEAN-Amerika di bidang teknologi informatika, khususnya pemanfaatan ekonomi digital untuk umum. "Saya percaya kerja sama ini dapat mempersempit gap pembangunan antarnegara ASEAN."
Jokowi menegaskan, UMKM merupakan tulang punggung perekonomian Indonesia dan ASEAN. Sebesar 88,8-99,9 persen bentuk usaha di ASEAN adalah UMKM dan menyerap 51,7-97,2 persen tenaga kerja. Pagi ini, Presiden menyampaikan pidato dalam sesi pertama retreat yang bertema “Promoting an Innovative, Entrepreneurial ASEAN Economic Community".
ANANDA TERESIA