TEMPO.CO, Sidoarjo - PT Kereta Api Indonesia (KAI) Daerah Operasional 8 Surabaya memberlakukan tiga skema dalam pengaturan perjalanan kereta api akibat banjir di wilayah Porong, Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur, Sabtu, 13 Februari 2016. Tiga skema itu adalah pembatalan sebagian rute, pengalihan rute, dan penggunaan armada bus untuk melanjutkan perjalanan ke kota tujuan.
Kereta api yang rutenya sebagian dibatalkan adalah Panataran tujuan Surabaya-Blitar dan Probowangi tujuan Surabaya-Banyuwang. "Penataran mulai jalan dari Stasiun Bangil, Pasuruan ke Stasiun Blitar, adapun Probowangi dari Bangil sampai Banyuwangi," kata Manajer Hubungan Masyarakat PT KAI Daop 8 Surabaya Suprapto.
Sedangkan kereta api yang perjalanannya dilanjutkan dengan armada bus adalah Mutiara Timur rute Surabaya- Banyuwangi. Menurut Suprapto, penumpang dari Surabaya ke Bangil atau sebaliknya diangkut mengunakan bus dan kemudian dari Bangil ke Banyuwangi menggunakan kereta api.
Selanjutnya, kata dia, penggunaan bus juga diberlakukan untuk penumpang Bima dan Jaya Baya yang sama-sama tujuan Malang-Surabaya-Jakarta. Dari Malang ke Surabaya atau sebaliknya mengunakan bus. Lalu dari Surabaya ke Jakarta mengunakan kereta api.
Adapun kereta api yang terkena pengalihan rute ialah Logawa tujuan Jember- Purwokerto dan Sritanjung tujuan Banyuwangi-Lumpuyangan. "Untuk kedua kereta itu, dari Jember tidak menuju ke Surabaya tapi langsung dari Jember- Bangil berbelok ke Malang-Kertosono atau begitu pun sebaliknya."
Suprapto menuturkan telah menyiapkan 10 bus untuk mendukung kelancaran arus penumpang. Selain itu pihaknya juga menyiapkan 100 personil dan dua mesin pemelihara rel (MTT dan PBR) serta enam gerbong kricak guna memperkuat jalur rel yang terendam sepanjang 700 meter antara Tanggulangin- Porong.
Saat ini ketinggian air di Porong masih sekitar 56 sentimeter dari kop rel. "Semua masih menunggu ketinggian air agar menurun dulu agar bisa maksimal dalam perbaikan jalur rel," katanya.
NUR HADI