TEMPO.CO, Jakarta - Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) menunjuk Bahana Securities, anak usaha Bahana Pembinaan Usaha Indonesia (BPUI) yang merupakan perusahaan pelat merah untuk memetakan proyek PT Perusahaan Gas Negara Tbk dan PT Pertamina dalam hal sinergi badan usaha sektor migas.
Deputi bidang Usaha Energi, Logistik, Kawasan dan Pariwisata Kementerian Badan Usaha Milk Negara Edwin Hidayat Abdullah mengatakan pihaknya menginisiasi dengan menunjuk Bahana Sekuritas untuk mendapat peta proyek kedua perusahaan ini. Tujuannya, untuk memastikan tak ada proyek yang beririsan dalam hal pembangunan infrastruktur gas.
"Kita lagi studi dari internal BUMN. Ada, dari BUMN juga. Iya . Hanya Bahana saja," ujarnya di sela acara peresmian Universitas Pertamina di Jakarta, Kamis (11 Februari 2016).
Konsultan, katanya, telah melakukan pertemuan dengan direksi PT Pertamina (persero) dan PT PGN agar mendapat data yang diperlukan. Diperkirakan, sambungnya, kegiatan pemetaan bisa selesai di akhir bulan ini.
Terutama, potensi adanya jaringan pipa transmisi ganda di satu wilayah karena menghambat pembangunan infrastruktur gas. Kendati demikian, dia belum mau menyebut lebih detail tentang kegiatan yang dibicarakan antara konsultan dengan kedua perusahaan.
"Mereka sudah melakukan pertemuan dengan direksi Pertamina dan PGN. Bulan ini selesai," katanya.
Lebih lanjut, terkait dengan rencana Kementerian BUMN untuk membuat holding perusahaan energi, pihaknya mengaku belum mengetahui rencana detailnya secara lisan. Rencana untuk merestrukturasi beberapa industri memang ada. Namun, khusus di sektor energi belum bisa diungkap lebih lengkap.
"Memang ada. Kita mau structure beberapa per industri tapi detail lisannya belum ada," katanya.
ANTARA