TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Jenderal Bina Marga Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Hediyanto W. Husaini menyampaikan perkembangan pembangunan jalan tol Bakauheni-Terbanggi Besar di Lampung sudah mencapai 7,8 kilometer. Hal itu ia sampaikan di sela kunjungan Presiden Joko Widodo untuk meninjau pembangunan tol tersebut.
"Melihat progress tersebut, Presiden Joko Widodo optimistis rencana Kementerian PUPR untuk membuka kesempatan masyarakat melakukan perjalananan di sebagian ruas tersebut pada arus mudik lebaran tahun ini dapat terlaksana," kata Hediyanto dalam keterangan tertulisnya, Kamis, 11 Februari 2016.
Pemerintah menilai pembangunan jalan tol Bakauheni-Terbanggi Besar sebagai bagian dari tol Trans Sumatera. Konstruksi tol sepanjang 140 kilometer ini diklaim menjadi bukti dari berjalannya pembangunan infrastruktur di Indonesia.
“Tol Sumatera, tidak hanya penting untuk dalam negeri, tetapi juga keluar, untuk adanya keyakinan, kepercayan kalau pembangunan infrastruktur berjalan, sehingga ada arus uang dan investasi masuk ke Indonesia,” terang Joko Widodo.
Dalam proses pembangunannya, kementerian menyebutkan masih mengalami kekurangan alokasi dana pembebasan lahan untuk tol Bakauheni-Terbanggi Besar sebesar Rp 1,2 triliun. Dalam kunjungan tersebut, Jokowi menyebutkan segera melakukan pertemuan di Jakarta untuk mencari solusinya.
Sementara itu, Hediyanto mengatakan, proses pembebasan tanah untuk pembangunan jalan tol kini bisa berjalan cepat. "Kami bisa bebaskan tanah untuk sepanjang 45 kilometer dalam delapan bulan,” kata Hediyanto.
Hediyanto menilai, tim pembebasan tanah saat ini semakin profesional dan berpengalaman, di sisi lain masyarakat yang tanahnya terkena pembebasan tanah juga bertambah kooperatif. Hediyanto menuturkan, 100 kilometer lahan yang belum dibebaskan ditargetkan akan selesai pada September tahun ini. Hal dilakukan demi mengejar target. Rencananya, konstruksi jalan tol tersebut rampung pada 2018.
LARISSA HUDA