TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Joko Widodo secara resmi telah melantik pengurus Komite Ekonomi dan Industri Nasional (KEIN). Dalam rapat perdana di Kompleks Istana Kepresidenan, Presiden yang akrab disapa Jokowi itu memperkenalkan pengurus KEIN ke sejumlah menteri Kabinet Kerja.
Ketua KEIN Soetrisno Bachir mengatakan keberadaan komite ini adalah untuk memberikan masukan kepada Presiden. Saat pertama kali ditawari Jokowi untuk mengisi posisi sebagai ketua, Soetrisno diminta untuk berpikir out of the box.
"Ini penting untuk menyusun roadmap ke depan," kata Soetrisno di Jakarta, Rabu, 10 Februari 2016.
Presiden, lanjutnya, mengharapkan KEIN membuat peta jalan atau kajian untuk sektor industri, mulai dari industri kecil hingga besar. Sebab nantinya, KEIN akan berhubungan langsung dengan pemangku kepentingan (stakeholder). Tidak hanya itu, dengan adanya paket kebijakan, KEIN juga diminta untuk mengevaluasi.
Wakil Ketua KEIN Arif Budimanta mengatakan ada lima misi utama KEIN. Misi itu adalah menciptakan lapangan kerja, menurunkan angka kemiskinan, mempersempit kesenjangan, menjaga inflasi, dan menjaga pertumbuhan ekonomi. "Ini menjadi agregasi dari semua roadmap yang sudah ada di kementerian/lembaga. Kami sebagai second opinion," ucapnya.
Sekretaris KEIN Putri Wardani menuturkan tugas komite tidak akan tumpang-tindih dengan kementerian/lembaga pemerintah. Pasalnya, setiap kementerian sudah mempunyai peta jalan sendiri. Fungsi utama KEIN ialah mensinkronisasi setiap kebijakan untuk mendorong pertumbuhan industri nasional. "Kami akan siapkan crisis center bagi industri. Pelaku usaha bisa memberikan masukan," katanya.
ADITYA BUDIMAN