TEMPO.CO, Jakarta - PT Pertamina (persero) masih menyelidiki penyebab kebakaran di area sumur RDG-47 Field Jatibarang berlokasi di Desa Cidenok Kecamatan Sumberjaya Kabupaten Majalengka pada Senin (8 Februari 2016).
Seperti diketahui, dua korban tewas akibat kebakaran dan lima orang terkena luka bakar kini sedang dalam proses perawatan. Direktur Hulu PT Pertamina (Persero) Syamsu Alam mengatakan pihaknya masih melakukan penyelidikan untuk mengetahui penyebab terbakarnya rig di antara cellar meja bor tangki.
Pihaknya, bersama Direktorat Jenderal Minyak dan Gas Bumi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral, Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi serta pihak kepolisian masih melakukan penyelidikan lebih lanjut. Sementara, seluruh kegiatan di reparasi sumur dihentikan terlebih dahulu.
"Sedang dilakukan evaluasi dan investigasi ESDM, SKK Migas, dan kepolisian sehingga dalam waktu dekat diketahui penyebabnya dan bisa kembali melakukan aktivitas," ujarnya dalam jumpa pers di Jakarta, Selasa (9 Februari 2016).
Tim Penanggulangan Keadaan Darurat PT Pertamina EP Field Jatibarang berhasil memadamkan api saat kegiatan kegiatan perawatan sumur (well service) dilakukan. Kejadian berawal dari kegiatan penggantian rig. Saat itu, tiba-tiba muncul api yang kemudian begitu cepat terpapar gas.
Dengan adanya kejadian tersebut, pihaknya berharap hal serupa tak terulang. Oleh karena itu, pihaknya mengimbau agar menjaga keamanan dan keselamatan pekerja di lapangan. "Kami berkomitmen untuk tidak ada lagi kejadian serupa di kemudian hari," katanya.
Kegiatan dilakukan 10 pekerja dari PT Pumpindo Ep (kontraktor) yang mengakibatkan. Korban terbakar dibawa ke RS Pusat Pertamina di Jakarta.