Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Tolak Revisi DNI, APFI: Industri Film Nasional Belum Siap

image-gnews
AP/Jeffrey McWhorter
AP/Jeffrey McWhorter
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Asosiasi Perusahaan Film Indonesia (APFI) Ody Mulya Hidayat mengungkapkan alasannya menolak revisi daftar negatif investasi (DNI) yang akan direncanakan pemerintah. Kebijakan tersebut dinilai terburu-buru dan sebaiknya dikaji terlebih dahulu sebelum akhirnya benar-benar dibuka. "Paling tidak dikaji selama lima tahun," katanya saat dihubungi Tempo, Senin, 8 Februari 2016.

APFI menolak jika pihaknya dianggap tidak sanggup berkompetisi dengan film asing karena menentang kebijakan ini. Ody menyebutkan bahwa pemeirntah  terlalu tergesa-gesa dalam memutuskan suatu kebijakan.

Menurut Ody, tidak ada yang bisa menjamin industri asing yang masuk itu bisa loyal terhadap perfilman di Indonesia. "Begitu dibuka dan kemudian perusahaan film asing itu masuk, maka kita tidak bisa menahan lagi arus mereka."

Ody menilai perusahaan asing  tentu akan mencari keutungan untuk  mereka sendiri ketimbang mempertahankan produk film dalam negeri. Mekanisme perputaran film tentunya akan berjalan sesuai dengan kebijakan mereka sendiri.

"Saya jamin mereka tidak ada yang loyal dengan film nasional. Sekarang saja sudah kelihatan beberapa bioskop tidak memprioritaskan film nasional," Ody berujar.

Menurut Ody, sebaiknya dalam memutuskan kebijakan DNI pemerintah  lebih realistis. Industri perfilman nasional sebaiknya merefleksikan kemampuan dan kompetisi produk mereka masing-masing. Ody masih melihat beberapa industri film nasional yang hanya ikut meramaikan namun belum nampak prestasinya.

Baca: Bekraf: 10 Asosiasi Film Dukung Revisi DNI, Satu Menolak 

"Ribuan layar digelar kalau kita belum bisa bersaing ya percuma. Tidak akan menambah jumlah penonton film nasional," kata Ody.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Ody meyakini, kebijakan merevisi ini berkaitan erat dengan bisnis. Sementara, di dalam bisnis, laba merupakan indikator utama untuk meneruskan lanjut atau tidaknya suatu industri.

Saat ini, menurutnya, kondisi perfilman Indonesia belum bisa benar-benar sejajar dengan asing. "Ini sudah bukan apple to apple lagi. Kalau ada film nasional yang nggak laku, ya dibuang dan ditendang," kata Ody.

Selain itu, menurut Ody, produksi dan promosi, industri nasional belum cukup bersaing dengan asing. Investasi asing yang begitu terbuka akan terus menggerus film nasional.

Baca: Pemodal Asing Boleh Bangun Bioskop, XXI: Kami Terima

Ody mencontohkan industri film yang telah mampan, seperti di Korea. Menurutnya, industri film Korea, tanpa promosi pun sudah bisa berjalan karena kualitasnya sudah diakui dunia. Sedangkan perfilman Indonesia masih harus merangkak untuk mencapai itu semua. "Selain industri dalam negeri terancam, budaya Indonesia juga akan berpengaruh."

LARISSA HUDA

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Jajaki Investasi, 30 Pimpinan Perusahaan Tiongkok Kunjungi Kantor BP Batam

9 jam lalu

Kepala BP Batam Muhammad Rudi menyampaikan rencana lanjutan pengembangan investasi Rempang Eco-city di Hotel Swissbel Batam, Senin 18 Desember 2023. TEMPO/Yogi Eka Sahputra
Jajaki Investasi, 30 Pimpinan Perusahaan Tiongkok Kunjungi Kantor BP Batam

Puluhan pimpinan perusahaan asal Tiongkok berkunjung ke kantor BP Batam untuk penjajakan investasi di Batam.


LinkAja Dapat Pendanaan Investasi Strategis dari Mitsui

9 jam lalu

Layanan Syariah LinkAja pada  pameran Indonesia Sharia Economic Festival (ISEF) ke-8 Tahun 2021 di Jakarta Convention Center (JCC), Senayan, Jakarta, Kamis, 28 Oktober 2021. Tempo/Tony Hartawan
LinkAja Dapat Pendanaan Investasi Strategis dari Mitsui

Aksi korporasi BUMN dan LinkAja untuk memperkuat ekosistem dan strategi bisnis, termasuk potensi kolaborasi di dalam ekosistem BUMN.


Ini Lima Provinsi yang Menjanjikan bagi Investor

10 jam lalu

Grant Thornton Indonesia menggelar konferensi pers di Jakarta Selatan, Rabu, 27 Maret 2024. Organisasi global itu mengungkap lima provinsi yang menjanjikan bagi investor, yakni Kalimantan Timur, Maluku Utara, Sulawesi Tenggara, Jawa Barat, dan Riau. TEMPO/Savero Aristia Wienanto
Ini Lima Provinsi yang Menjanjikan bagi Investor

Grant Thornton Indonesia menyebut lima provinsi unggulan yang memiliki potensi menjanjikan untuk investasi.


Sri Mulyani Bertemu Bos Freeport di Kantornya, Bahas Ekonomi Global hingga Kabar Pensiun

16 jam lalu

Menteri Keuangan Sri Mulyani menerima kunjungan dari CEO Freeport-McMoran Richard Adkerson. Instagram
Sri Mulyani Bertemu Bos Freeport di Kantornya, Bahas Ekonomi Global hingga Kabar Pensiun

Menteri Keuangan Sri Mulyani bertemu Bos Freeport pada Rabu kemarin. Ia mendiskusikan banyak hal, mulai dari perekonomian global hingga kabar pensiun.


Deputi BKPM Beberkan Awal Mula Masuknya PIK 2 dan BSD sebagai PSN Jokowi

17 jam lalu

Pengendara melintas di depan landmark BSD CITY Jalan Raya Serpong, Serpong, Tangerang Selatan, Banten, Senin, 25 Maret 2024. Kawasan Terpadu Bumi Serpong Damai (BSD) menjadi salah satu Proyek Strategis Nasional (PSN)  yang ditetapkan pemerintah dan akan dikembangkan menjadi Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) yang mengembangkan pendidikan, riset kesehatan, ekonomi digital, pengembangan teknologi, layanan kesehatan dan biomedical. ANTARA/Muhammad Iqbal
Deputi BKPM Beberkan Awal Mula Masuknya PIK 2 dan BSD sebagai PSN Jokowi

Deputi BKPM Nurul Ichwan buka suara perihal awal mula masuknya pengembangan kawasan PIK 2 dan BSD ke dalam PSN baru.


CIMB Niaga Dorong Masyarakat Giat Investasi dengan Dana Mulai Rp 10 Ribu

18 jam lalu

Direktur Consumer Banking CIMB Niaga Noviady Wahyudi (tengah) menyampaikan paparan bersama  Head of Region Jawa Barat dan Jawa Tengah CIMB Niaga Andiko Manik (kiri) dan Presiden Direktur CIMB Niaga Auto Finance/CNAF Ristiawan Suherman (kanan) di sela-sela acara Buka Bersama dan Silaturahmi Media dengan CIMB Niaga di Solo, Jawa Tengah, Rabu, 27 Maret 2024. TEMPO/SEPTHIA RYANTHIE
CIMB Niaga Dorong Masyarakat Giat Investasi dengan Dana Mulai Rp 10 Ribu

CIMB Niaga mendorong masyarakat untuk giat berinvestasi, salah satunya dengan menempatkan dana dengan nominal paling terjangkau mulai dari Rp 10 ribu.


Kerugian Akibat Investasi Bodong pada 2017-2023 Tembus Rp 139,67 Triliun, Begini Penjelasan OJK

1 hari lalu

Ilustrasi OJK / Otoritas Jasa Keuangan. Tempo/Tony Hartawan
Kerugian Akibat Investasi Bodong pada 2017-2023 Tembus Rp 139,67 Triliun, Begini Penjelasan OJK

OJK mencatat nilai kerugian masyarakat Indonesia akibat investasi bodong sebesar Rp 139,67 triliun sejak tahun 2017 hingga tahun 2023.


Pemerintah Alokasikan Pembiayaan Investasi Rp 176,2 Triliun, Sri Mulyani: Mayoritas untuk Infrastruktur

2 hari lalu

Menteri Keuangan Sri Mulyani bersama jajarannya bersiap memulai konferensi pers APBN Kita edisi Maret 2024 di Jakarta, Senin 25 Maret 2024. Sri Mulyani mengatakan, realisasi anggaran Pemilu 2024 hingga 29 Februari 2024 sebesar Rp 23,1 triliun. TEMPO/Tony Hartawan
Pemerintah Alokasikan Pembiayaan Investasi Rp 176,2 Triliun, Sri Mulyani: Mayoritas untuk Infrastruktur

Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan pembiayaan investasi ini mayoritas ditujukan untuk mendukung pembangunan infrastruktur.


Pengembangan PIK 2 Masuk PSN, Nilai Investasi Rp 65 Triliun

4 hari lalu

Pantjoran PIK di Pantai Indah Kapuk. Dok. Agung Sedayu Group - Amantara
Pengembangan PIK 2 Masuk PSN, Nilai Investasi Rp 65 Triliun

Proyek Green Area dan Eco-City di kawasan PIK 2 yang masuk sebagai PSN baru ditaksir menelan biaya investasi Rp 65 triliun.


Terkini Bisnis: Penjelasan Cari Kerja Susah Sekarang, Otorita IKN Pasang Target Investasi Rp 100 Triliun Tercapai Tahun Ini

4 hari lalu

Ilustrasi mencari kerja. Shutterstock
Terkini Bisnis: Penjelasan Cari Kerja Susah Sekarang, Otorita IKN Pasang Target Investasi Rp 100 Triliun Tercapai Tahun Ini

Berita terkini ekonomi dan bisnis hingga Minggu siang, 24 Maret 2024 antara lain penjelasan cari kerja sulit saat ini.