TEMPO.CO, Jakarta - Kepala PT Bank Rakyat Indonesia (BRI) Cabang Kota Mataram Nusa Tenggara Barat M. Taufik Anwar optimistis penyaluran kredit usaha rakyat (KUR) di Mataram dan Lombok Barat akan terealisasi Rp 300 miliar hingga Juli 2016. “Dalam sebulan penyaluran KUR di atas rata-rata yaitu sebesar dua puluh persen,” kata dia dalam keterangan tertulis yang diterima Tempo, Senin, 8 Februari 2016.
Taufik menghitung hingga 30 Januari 2016 sudah tersalur lebih dari Rp 100 miliar. Jumlah itu telah disalurkan kepada 5000 pedagang yang menjadi debitur. Ia mengatakan hasil pencapaian itu didukung oleh penambahan tenaga penyalur KUR dari 29 menjadi 115 orang.
Menurut Taufik, BRI juga melayani penyaluran KUR pada Sabtu dan Ahad melalui program Gerebeg Pasar. Di Pasar Roek, Mataram tercatat pedagang pasar sebanyak 1060 orang dan 414 dari jumlah itu merupakan nasabah KUR BRI. Selain itu BRI juga mengembangkan tenaga pemasaran dalam program BRILink yang bertugas secara khusus menyalurkan KUR.
Dalam acara percepatan KUR di kantor BRI Pasar Kebon Roek, Mataram hari ini, Menteri Koperasi dan Usaha Kecil Menengah Anak Agung Gede Ngurah Puspayoga mengapresiasi kinerja KUR BRI di wilayah Mataram. Ia berujar pencapaian pertumbuhan ekonomi NTB 6,2 persen juga didukung oleh program kewirausahaan bagi pelaku usaha mikro dan kecil. Ia berharap dengan bunga KUR 9 persen, pemerataan ekonomi bisa tercapai.
Deputi Bidang Pembiayaan Kemenkop dan Usaha Kecil Menengah Braman Setyo menambahkan jika target penyaluran KUR BRI bisa cepat tercapai, kuotanya bisa ditambah. Ia menilai komite kebijakan dalam evaluasi penyaluran KUR tiga bulanan bisa merevisi target BRI dalam penyaluran KUR. “Artinya menambah jumlah KUR yang bisa disalurkan BRI,” kata dia.
DANANG FIRMANTO