TEMPO.CO, Bandung - Kepala Dinas Peternakan Jawa Barat Doddy Firman Nugraha mengatakan, kapal sapi yang diresmikan Presiden Joko Widodo tengah dipersiapkan mampir di Pelabuhan Cirebon sebelum menuju Tanjungpriok di Jakarta. “Masih dibahas, sebagian nanti turun di Cirebon, sebagian lagi masuk ke Tanjungpriok,” kata dia di Bandung, Jumat, 5 Februari 2016.
Menurut Doddy, sejak berlayar perdana, baru sekali kapal yang disediakan Pelni itu menurunkan muatan sapi di Pelabuhan Cirebon. “Sekarang mau yang kedua kali, tapi belum ada realisasi. Masih ada yang harus dikoordinasikan,” kata dia.
Doddy mengatakan, sedikitnya 30 persen ternak sapi yang diangkut dari Nusa Tenggara Timur itu diproyeksikan diturunkan di Pelabuhan Cirebon. Soal kapan pengirimannya, dia mengaku belum tahu. “Baru dibasan kemarin. Mudah-mudahan bisa dikirim bulan ini,” kata dia.
Menurut Doddy, Komisi Pemberantasan Korupsi dalam rekomendasinya untuk membenahi tata niaga ternak sapi potong menyarankan pengiriman sapi ke wilayah Jawa bagian barat itu masuk lewat Pelabuhan Cirebon. “Rekomendasi dari KPK itu kalau masuk ke Cirebon, tidak akan terlalu besar selisih harganya saat masuk ke DKI. Harga daging bisa di bawah Rp 100 ribu,” kata dia.
Doddy mengatakan, rekomendasi KPK itu menghitung dari tingginya permintaan sapi di Jawa Barat. Harga bisa ditekan dengan memotong biaya transportasi lewat pengiriman sapi dengan kapal laut. “Biaya transportasi bisa ditekan lagi, kalau turun di Cirebon. Bisa lebih rendah lagi,” kata dia.
Belakangan, pengiriman sapi lewat tol laut itu diputuskan pengirimannya menuju Tanjungpriok. Sekaligus untuk memudahkan penampungan sapi itu di PT Berdikari, BUMN yang digandeng Perum Bulog. Pemerintah menunjuk Perum Bulog untuk mengelola sapi yang dikirim kapal Pelni dari NTT.
Doddy mengatakan, pihaknya berharap, pengiriman sapi di Pelabuhan Cirebon dilakukan rutin dengan kuantitas lebih besar untuk menopang kebutuhan daging sapi di Jawa Barat. Dia mencontohkan, di Indramayu saja, pemotongan sapi sehari bisa tembus 40 ekor. “Kalau memunginkan bisa rutin, dengan kuantitas di perbanyak. Kahoyongnamah semuanya bisa masuk ke Pelabuhan Cirebon,” kata dia.
AHMAD FIKRI