TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Badan Pusat Statistik Suryamin mengatakan pemerintah terus mendorong pertumbuhan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) dengan penyederhanaan serta pemberian insentif, salah satunya Kredit Usaha Rakyat (KUR).
Menurut Suryamin, bila berhasil didorong, kekuatan UMKM mampu menyerap tenaga kerja dan akan menjadi kompensasi pekerja yang diputus hak kerja oleh perusahaan. "Apakah (UMKM) bisa menyamai beberapa perusahaan besar yang akan me-lay off, nanti kita lihat," katanya di kantor BPS, Jakarta, Jumat, 5 Februari 2016.
Baca Juga:
Ia memperhitungkan, dengan asumsi jumlah industri mikro-kecil 3,5 juta, itu jauh lebih besar daripada perusahaan besar yang jumlahnya hanya 24 ribu usaha. "Artinya, yang 3,5 juta itu kalau, satu usahanya menyerap tiga orang saja, sudah 9 juta pekerja terserap," katanya.
Baca: BKPM Beberkan Investasi dari Eropa Meningkat 10 Kali Lipat
"Kalau tumbuh, dia (UKM) akan menyerap dan itu bisa mengkompensasi PHK dari perusahaan besar yang jumlahnya hanya ratusan. Yang 3,5 juta ini sedang diupayakan pemerintah," ucapnya.
Namun, menurut Suryamin, perusahaan yang melakukan PHK pada triwulan I 2016 baru terjadi pada perusahaan kelas menengah. Pemutusan ini berdampak pada pola konsumsi. "Dampak pasti ada, tapi berapa besarnya kami belum bisa menghitung."
Suryamin berujar, PHK ini tidak bisa dikatakan sebagai dampak kebijakan pemerintah yang mendorong usaha mikro, kecil, dan menengah. "Kami belum melihat dampak kebijakan pemerintah dengan mendorong tumbuhnya usaha mikro-kecil," katanya.
ARKHELAUS W