TEMPO.CO, Jakarta - Sejumlah bank berencana menurunkan suku bunga kredit untuk usaha dan retailnya per Februari mendatang. PT Bank Central Asia Tbk, misalnya, akan menurunkan suku bunga kredit usaha kecil-menengah sebesar 25 basis point.
Penurunan dilakukan karena likuiditas perbankan sepanjang awal tahun atau pada Januari ini dinilai lebih longgar. "Mulai 1 Februari, untuk bunga kredit UKM, turun dari 13 persen," kata Direktur Utama BCA Jahja Setiaatmadja di gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Jumat, 29 Januari 2016. Penurunan tersebut untuk semua sektor di usaha kecil-menengah.
Bank milik pemerintah, PT Bank Negara Indonesia Tbk, juga akan memangkas suku bunga retail pada bulan mendatang sebesar 25 basis point. "Kami akan turunkan retail dulu," ucap Direktur Utama BNI Achmad Baiquni.
Baiquni menjelaskan, penurunan dilakukan karena pemerintah ingin mendorong sektor usaha kecil dan menengah. Apalagi pemerintah telah memangkas bunga Kredit Usaha Rakyat dari 12 persen menjadi 9 persen.
Dengan penurunan, Baiquni optimistis penyerapan kredit akan meningkat. Berdasarkan laman resmi BNI per 31 Januari 2016, suku bunga kredit retail sudah menjadi 11,75 persen. "Bakal lebih cepat daripada sebelumnya," ujarnya.
PT Bank Mandiri Tbk juga merencanakan penurunan suku bunga deposito dan kredit. Namun penurunan itu tidak akan terealisasi pada kuartal pertama tahun ini. Alasannya, pertumbuhan dana pihak ketiga cenderung melambat sehingga deposito mengetat.
Direktur Keuangan dan Strategi Mandiri Kartika Wirjoatmojo mengungkapkan, penurunan suku bunga sangat bergantung pada dinamika likuiditas dan deposito. “Pelonggaran suku bunga baru bisa dilakukan pada triwulan kedua,” katanya.
SINGGIH SOARES