TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Perindustrian Saleh Husin pernah meminta Ford Motor Indonesia membangun pabrik di dalam negeri. Dengan strategi itu, diharapkan Ford bisa bertahan menghadapi persaingan di industri kendaraan bermotor.
"Sudah sejak dulu, tapi mereka punya pasar sendiri," kata Saleh di kantornya, Jakarta, Selasa, 26 Januari 2016. Ia menambahkan pemerintah sebenarnya berharap semua perusahaan bisa bertahan. "Tentu masing-masing industri otomotif punya hitungan bisnis sendiri-sendiri yang tidak bisa kami campuri."
Saleh malah menilai rencana Ford Motor Indonesia menghentikan penjualan dan menutup diler mereka di Tanah Air menjadi pertanda bahwa industri kendaraan bermotor di Indonesia cukup baik. "Karena, dengan dukungan industri komponen dalam negeri, perusahaan akan lebih mampu bersaing," katanya.
Saleh mengungkapkan Kementerian sedang mendorong investasi industri komponen kendaraan bermotor di Indonesia, seperti dari Jepang dan Cina. Saat ini, jumlah industri komponen di Indonesia masih kurang. "Untuk 1 kendaraan bermotor ada 600-700 industri komponen pendukung. Harusnya butuh sampai 2.500-3.000 industri komponen," tutur Saleh. "Ini yang harus didorong agar meningkatkan industri kendaraan bermotor secara umum."
Sejauh ini, Saleh melihat, industri kendaraan bermotor di Indonesia masih cukup atraktif. Buktinya, ia menyebutkan, PT SAIC General Motors Wuling (SGMW) Motor asal Cina sedang membangun pabrik komponen, yang akan mulai produksi pada 2017. Wuling akan menanamkan modal sebesar US$ 750 juta atau sekitar Rp 10-11 triliun.
Mitsubishi juga sedang membangun pabrik dengan nilai investasi Rp 6 triliun. Demikian pula Isuzu yang akan menggelontorkan investasi Rp 3,5 triliun. Saleh menyebut beberapa industri kendaraan bermotor lain juga akan masuk ke Indonesia untuk membangun industri komponen.
FRISKI RIANA