TEMPO.CO, Jakarta - Pengamat ekonomi, Faisal Basri, menyarankan PT PLN mengubah orientasi bisnisnya. Pasalnya saat ini harga komoditi sedang turun lima tahun terakhir ini. Untuk meningkatkan pendapatan, PLN perlu jeli dalam menilai pasar. "Jadi PLN harusnya more customer oriented untuk planningnya," kata Faisal di Jakarta, Jumat, 22 Januari 2016.
Menurut Faisal, harga hampir semua komoditi turun di tahun ini. Komoditas penting seperti minyak kelapa sawit, karet, dan batu bara juga ikut jatuh akibat lesunya perekonomian global. Menurut Faisal di 2016 harga komoditi ini akan terus tertekan. Kemungkinan harga akan meningkat sedikit pada tahun 2017.
Akibat dari penurunan harga ini sektor turunannya juga bakal terdampak. Sektor penghasil barang pertanian, tambang, dan industri juga ikut turun. Untuk itu PLN perlu mengatur strateginya dalam menghadapi hal ini.
Sektor teknologi informasi dan komunikasi, kesehatan, pendidikan, diperkirakan akan pesat pertumbuhannya. "Pertanian, pertambangan, industri nggak kenceng," ujar Faisal.
Menurut Faisal, PLN tidak bisa lagi menggantungkan pendapatan pada industri, pertanian dan pertambangan. Pasalnya pertumbuhan dari sektor ini hanya 2 persen. Sementara, untuk sektor jasa pertumbuhannya 6 persen.
Sektor jasa konstruksi, menurut Faisal, juga masih berpotensi untuk dilirik. "Jadi kita harus lihat profil pelanggan kita yang dinamis, butuhnya seperti apa, we have to adjust to their needs," ujar dia.
MAWARDAH NUR HANIFIYANI