TEMPO.CO, Jakarta - Bandara di Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB), selama ini bernama Bandara Internasional Lombok. Sebentar lagi, nama itu bakal berubah untuk mendongkrak citra bandara tersebut di mata internasional. Nama pengganti yang disiapkan adalah Lombok International Airport.
General Manager PT Angkasa Pura I Lombok International Airport I Gusti Ngurah Ardita di Lombok, Kamis, 21 Januari 2016, mengatakan nama baru tersebut telah disosialisasi kepada publik sejak 1 Januari 2016. "Dari hasil sosialisasi, banyak yang mendukung. Pak Gubernur juga mendukung penyebutan Lombok International Airport," kata Ardita di kompleks Lombok International Airport.
Ardita berharap nama Lombok International Airport bisa populer di mata wisatawan. Angkasa Pura I juga telah berkomunikasi dengan Dinas Pariwisata NTB untuk pengubahan nama bandara itu. Ia menuturkan nama baru tersebut diperlukan untuk mengangkat nama Lombok di dunia internasional, karena Lombok telah menjadi salah satu tujuan wisata di Indonesia.
Ardita mengakui, Lombok International Airport mengacu pada nama bandara terkemuka di negara lain, yakni nama kota atau nama wilayah dijadikan kata pertama sebuah bandara, misalnya Kuala Lumpur International Airport, Changi Airport, atau Incheon Airport.
Menurut dia, kata “airport” juga dianggap memiliki branding lebih tinggi dibanding kata “bandara”. Selain itu, kata “airport” sudah banyak dikenal publik. "Kata ‘airport’ sudah tidak asing lagi. Orang di luar bandara juga menyebut ‘airport’. Toh, masyarakat banyak menggunakan kata ‘airport’ dibanding kata ‘bandara’," ucapnya.
Ardita berujar, pengubahan nama bandara dari Bandara Internasional Lombok menjadi Lombok International Airport tidak mengubah nama kode di International Air Transport Association (IATA/Asosiasi Pengangkutan Udara Internasional), yakni tetap menggunakan LOP. "Nama sebutannya tetap LOP. Nama Lombok International Airport hanya untuk tujuan komersial," ucapnya.
Lombok International Airport mulai beroperasi 1 November 2011 untuk menggantikan Bandara Selaparang yang sudah tidak lagi memenuhi kebutuhan penerbangan di daerah itu. Bandara seluas 551 hektare tersebut memiliki panjang landasan pacu 2.750 meter.
Jumlah penumpang pesawat melalui bandara ini sebanyak 2,7 juta pada 2015 dari kapasitas tiga juta penumpang per tahun.
ANTARA