TEMPO.CO, Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan ditutup menguat menjelang akhir pekan ini. Papan Bursa Efek Indonesia mencatat IHSG berada di posisi 4.523,97 menguat 10,79 poin (0,23 persen) pada perdagangan Jumat, 15 Januari 2016. Kemarin, IHSG berada di level 4.513 terkoreksi sebesar 23 poin (0,53 persen).
Hal berbeda terjadi di 45 saham unggulan atau LQ45. Pada penutupan perdagangan LQ45 ada di angka 784,21 atau melemah 2,20 poin (0,28 persen). Dari rilis Mandiri Sekuritas sebanyak 129 saham naik, 140 saham turun, 89 saham tidak bergerak, dan 205 saham tidak ditransaksikan.
Sepanjang hari investor membukukan transaksi sebesar Rp 4,99 triliun. Jumlah itu terdiri dari transaksi reguler Rp 3,18 triliun dan negosiasi Rp 1,8 triliun. Di pasar reguler, investor asing membukukan transaksi jual bersih (net sell) mencapai Rp 266,87 miliar.
Selain itu, dua indeks sektoral yang mengalami penguatan ialah barang konsumsi yang naik 2,04 persen dan sektor aneka industri menguat 1,65 persen. Saham di sektor barang konsumsi yang paling menguat adalah PT Indofarma Tbk (Rp 212) yang naik 32,5 persen. Lainnya, PT Kimia Farma Tbk (Rp 945) yang menguat 6,18 persen.
Analis David Sutyanto dari First Asia Capital menyebut penguatan IHSG diperkirakan didorong oleh langkah Bank Indonesia yang melonggarkan likuiditas dengan menurunkan suku bunga acuan. Saham-saham sektoral yang sensitif dengan BI Rate diantaranya ialah perbankan, otomotif, dan properti.
Rupiah ditutup di level Rp 13.886 per US dolar. Posisinya melemah dibanding kemarin yang berada di posisi Rp 13.877 per US dolar. Badan Pusat Statistik melansir pekan pertama Januari 2016 melemah 0,89 persen dibandingkan dengan Desember 2015. Sepanjang Desember 2015, rupiah terdepresiasi 0,49 persen terhadap dolar Amerika.
ADITYA BUDIMAN