TEMPO.CO, Jakarta - Analis dari LBP Enterprise, Lucky Bayu Purnomo, mengatakan peristiwa penembakan dan ledakan di daerah Sarinah menimbulkan kepanikan bagi para pelaku pasar. Hal ini pula yang menyebabkan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) hari ini terus merosot.
"Kelihatannya bursa serta manajemen sudah panik. Dampaknya dari ledakan itu akan mendorong pelemahan IHSG dan rupiah," kata Lucky Bayu Purnomo saat dihubungi, Kamis, 14 Januari 2016.
Menurut Lucky, ketakutan para pelaku pasar dipicu sentimen bahwa aparat keamanan nasional seperti Badan Intelijen Negara dan Kepolisian kecolongan karena kejadian tersebut. "Ini berarti ada kepanikan pasar,” tuturnya.
Lucky mengungkapkan, pasar panik karena aspek berinvestasi itu terkait erat dengan faktor keamanan dan politik. “Kejadian ini itu kan mencerminkan keamanan sedikit terganggu," katanya.
Ikuti Laporan Terkini:
Ledakan Bom di Thamrin
IHSG terus merosot di zona merah setelah sesi perdagangan dibuka hari ini. Berdasarkan pantauan Tempo, menjelang penutupan perdagangan sesi pertama IHSG anjlok sebesar 75 poin atau 1,68 poin di level 4.460,63.
IHSG hari ini sebelumnya juga langsung dibuka minus 44 poin dari penutupan perdagangan kemarin, yang ditutup di angka 4.537, turun 1,03 persen di level 4.492,785. Pada penutupan perdagangan sesi 1 hari ini IHSG ditutup di level 4.459,32 atau turun 1,72 persen atau 77,86 poin.
Di saham sektoral, berdasarkan pantauan Tempo terlihat semua saham mengalami penurunan drastis. Rata-rata di semua indeks sektoral mengalami penurunan sekitar 1-2 persen.
Di sektor industri kimia dasar mengalami penurunan paling besar, berada di level 387,96 atau turun 11,579 poin atau sebesar 2,901 persen. Sektor konsumer turun sebesar 1,39 persen atau 28,57 poin di angka 2.026,120. Untuk sektor manufakur juga mengalami penurunan sebesar 1,9 persen atau 21,89 poin di level 116,612 persen.
DESTRIANITA K.