TEMPO.CO, Jakarta - Analis dari First Asia Capital, David Sutyanto, mengatakan gagalnya Bursa Wall Street mempertahankan penguatannya tadi malam dapat menjadi sentimen bagi pergerakan IHSG hari ini. Ia memperkirakan IHSG akan cenderung terkoreksi. "IHSG diperkirakan akan bergerak di 4.490 hingga 4.560 cenderung koreksi," kata David Sutyanto dalam siaran tertulisnya, Kamis, 14 Januari 2016.
Semalam, Indeks DJIA dan S&P koreksi tajam masing-masing 2,21 persen dan 2,50 persen tutup di 16151,41 dan 1890,28. Harga minyak mentah menguat tipis 0,72 persen di US$ 30,66 per barel. Namun kata David, Pasar kembali mengkhawatirkan harga minyak yang rendah dan outlook perlambatan ekonomi global yang akan menekan pertumbuhan laba emiten.
Pada penutupan perdagangan kemarin, IHSG ditutup berlanjut di zona hijau dalam rentang terbatas ditutup menguat 24,652 poin atau 0,55 persen di 4537,179. Rendahnya kekhawatiran pasar kawasan merespon ekspor Cina yang tumbuh positif Desember lalu di atas perkiraan menjadi faktor positif yang mengangkat indeks.
Tekanan harga minyak mentah juga terlihat rendah dan pasar mengantisipasi peluang terjadinya rebound turut menopang sentimen positif pasar. Ekspor Cina Desember 2015 di luar dugaan naik 2,3 persen (yoy) melampaui perkiraan turun 4,1 persen (yoy) dan bulan sebelumnya turun 3,7 persen.
Sedangkan impor Cina Desember 2015 turun 4 persen (yoy) sedikit lebih baik dibandingkan perkiraan turun 7,9 persen dan bulan sebelumnya turun 5,6 persen. Angka ekspor Cina yang tumbuh positif Desember lalu mengindikasikan kebijakan pelemahan mata uang Yuan mulai memperlihatkan hasilnya.
DESTRIANITA K.