TEMPO.CO, Bangkalan - Sejak awal Januari 2016, aktivitas penerbangan di Bandara Trunojoyo Kabupaten Sumenep, Jawa Timur, vakum. Penyebabnya, kontrak maskapai penerbangan Susi Air yang melayani rute penerbangan Surabaya-Sumenep habis pada Desember 2015 lalu dan tidak diperpanjang.
"Vakum sementara waktu," kata Kepala Dinas Perhubungan Kabupaten Sumenep, Mohammad Fadilah, Selasa, 12 Januari 2016.
Rencananya, menurut Fadilah, rute penerbangan di Bandara Trunojoyo yang selama ini dilayani Susi Air akan diberikan kepada maskapai lain, yaitu Maskapai Air Fast milik PT Air Fast Service Indonesia. "Kalau tidak ada halangan, awal Februari Air Fast sudah beroperasi," ujarnya.
Menurut Fadilah, selain rute Sumenep-Surabaya, Air Fast akan melayani rute ke Semarang, Karimun Jawa, dan Bawean. "Rute Sumenep-Jember ditiadakan karena sepi penumpang," ungkapnya.
Soal harga, Fadilah menambahkan belum ada kepastian apakah sama dengan Susi Air atau tidak. "Pesawat yang digunakan itu jenis Twin Otter DHC300, kapasitas 20 penumpang," ujarnya.
Ramzi, anggota Komisi Perhubungan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Sumenep, berharap Pemerintah Kabupaten Sumenep menggalakkan sosialisasi akan adanya penerbangan udara dari Bandara Trunojoyo. "Harus diakui masih banyak warga tidak tahu bahwa Sumenep punya bandara," kata Ramzi.
Selain itu, Ramzi meminta harga tiket harus diusahakan semurah mungkin sehingga bisa dijangkau oleh semua kalangan masyarakat. Dia menduga rute Sumenep-Jember ditutup akibat sepinya penumpang. Salah satunya karena kurangnya sosialisasi dan mahalnya harga tiket. "Membuat bandara tidak mudah dan murah, jadi kalau sudah ada harus dimaksimalkan," ujarnya.
MUSTHOFA BISRI