TEMPO.CO, Jakarta - PT Bank Artos Indonesia Tbk mencatatkan saham perdananya di bursa efek dengan kode saham ARTO hari ini. ARTO menjadi pencatatan emiten baru pertama Bursa Efek Indonesia tahun ini dan menjadi ke-522 dari seluruh emiten yang melantai di bursa.
Direktur Utama PT Bank Artos Indonesia Tbk Reinantha Yaputra mengatakan proses pelepasan perdana saham atau initial public offering (IPO) yang berlangsung dari 4-6 Januari 2016 cukup menegangkan. Namun pada akhirnya mereka berhasil menjual seluruh saham yang ditawarkan, bahkan terjadi over subscribed alias kelebihan permintaan sebanyak 306.313.636 lembar saham dari total jumlah saham yang ditawarkan, yakni 241.250.000 lembar saham atau 20 persen dari modal disetor bank setelah penawaran umum.
"Kami bersyukur proses penawaran umum perdana saham kami direspons sangat positif oleh masyarakat," kata Reinantha Yaputra di Bursa Efek Indonesia, Selasa, 12 Januari 2016.
Dari hasil IPO tersebut, mereka memperoleh dana Rp 31,845 miliar yang dicatatkan di Bursa efek. Menurut Reinantha, dana itu akan memperkuat modal bank, terutama untuk pengembangan teknologi sistem informasi sebesar 14 persen dan sisanya sebesar 86 persen untuk penyaluran kredit.
"Industri kami berada pada sektor keuangan perbankan, yakni bisnis padat modal. Karena itu kami mencanangkan IPO. Sebab setiap Bank harus tumbuh permodalannya," ujar Reinantha.
Direktur Penilaian Perusahaan BEI Samsul Hidayat berharap, dengan dicatatkannya ARTO di Bursa Efek, mereka dapat terus berpegang pada manajemen perusahaan yang menerapkan asas good governance. "Dengan tercatatnya ARTO di Bursa Efek, hendaknya tetap mempertahankan akuntabilitas, independen, fairness, dan memberikan keterbukaan. Semoga ARTO selalu menjadi incaran investor untuk berinvestasi," ujar Samsul Hidayat.
Bank Artos berdiri sejak 23 tahun lalu, tepatnya 12 Desember 1992, di Bandung. Bank Artos tumbuh dan berkembang menjadi bank yang kepemilikan seluruhnya adalah pemegang saham warga negara Indonesia. Selama 23 tahun mereka mendukung program pemerintah untuk mengembangkan sektor Industri kecil dan menengah.
DESTRIANITA KUSUMASTUTI