TEMPO.CO, Sidoarjo - Warga Desa Kedungbanteng dan Banjar Asri mengaku senang dengan kabar yang menyebut pemerintah menghentikan rencana PT Lapindo Brantas Inc melakukan pengeboran baru di Sumur Tanggulangin 1, Desa Kedungbanteng, Kecamatan Tanggulangin, Sidoarjo, Jawa Timur.
"Alhamdulillah kalau pemerintah bersikap begitu. Kami sangat senang dan itu yang diharapkan oleh semua warga di sini," kata Ketua RT 3 RW 2 Desa Kedungbanteng, M Fauzi, kepada Tempo, Sabtu, 9 Januari 2016. Fauzi bersama warga lainnya sejak awal menolak pengeboran.
Fauzi berharap penghentian tersebut benar-benar dipatuhi Lapindo Brantas Inc. "Kalau bisa, sampai anak cucu kami tidak ada lagi pengeboran di sini. Karena kami trauma dengan semburan lumpur di Porong," katanya. Lokasi sumur hanya berjarak 2,5 kilometer dari pusat semburan lumpur.
Hal yang sama diutarakan Huda, warga Desa Banjar Asri. "Syukur lah kalau begitu. Memang itu yang sebenarnya diingikan warga," kata dia. Lokasi sumur memang berada masuk wilayah Desa Kedungbanteng, namun empat RT di Desa Banjar Asri menjadi akses jalan ke lokasi sumur.
Sebelumnya, Direktur Jenderal Migas Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral, I Gusti Nyoman Wiratmaja Puja, mengatakan akan menghentikan rencana pengeboran di Sumur Tanggulangin 1. Sumur tersebut rencananya bakal dibor pada awal Maret tahun ini.
Wiratmaja mengaku sudah berkoordinasi dengan SKK Migas ihwal penundaan itu. "Perlu direevaluasi keamanan, aspek geologi maupun sosial," ucap Wiratmaja. Selain itu dia mengatakan Direktorat Jenderal Migas belum memberikan persetujuan ihwal keselamatan kerja pemboran dan spud in.
Persiapan pengeboran sudah dilakukan Lapindo Brantas Inc dengan melakukan pengerukan tanah. Kegiatan pengerukan itu mulai dilakukan Rabu kemarin. Namun hari ini kegiatan itu diberhentikan. "Katanya libur dua hari," kata Fauzi.
NUR HADI