TEMPO.CO, Jakarta - PT Bukit Asam merangkul PT Indonesia Asahan Aluminium dalam proyek pengadaan listrik untuk Smelter Grade Alumina di Mempawah. Proyek ini merupakan sinergi antara PT Inalum dan PT Antam untuk mendukung kapasitas ganda di 2020.
"Kerja sama ini berupa pabrik listrik tenaga uap dengan kapasitas 2 x 350 mW," kata Direktur Utama PT Indonesia Asahan Aluminium Winardi Sunoto di Jakarta, Jumat, 8 Januari 2016.
Proyek kerja sama ini merupakan kerja sama yang sudah disepakati sejak tahun lalu. Menurut Winardi, studi kelayakan untuk pabrik sudah dilakukan tinggal memproses ke tahap selanjutnya. Untuk tendernya juga saat ini sedang dalam proses. Saat ini yang tengah dikaji adalah dari sisi kualitasnya. "Mungkin sekitar Rp 1,5 miliar kasarannya untuk 2 juta ton alumina targetnya," ucap dia.
Smelter Grade Alumunia merupakan proyek bersama dengan PT Aneka Tambang di Mempawah. Hasil tambang bauksit milik PT Antam bisa diolah lebih lanjut menjadi grade alumina dengan bantuan PT Inalum. Lewat kerja sama dengan perusahaan Chinalco dari Cina, smelter grade alumina ini dapat diolah menjadi alumunium yang memiliki nilai tambah tinggi.
Tahapan pertama ditargetkan akan memproduksi 1 juta ton pada 2019. Setelah tahapan ini selesai maka selanjutnya baru akan dilanjutkan untuk memproduksi 1 juta ton selanjutnya. Dana yang dikucurkan untuk proyek ini adalah US$ 1,8 miliar.
Kepemilikan saham sebagian besar akan dipegang oleh PT Antam dan PT Inalum. Saham akan dipegang oleh kedua perusahaan ini sebesar 51 persen, sementara sisanya baru dapat dipegang oleh pihak luar.
Kementerian BUMN tengah gencar untuk mendorong hilirisasi industri tambang. Salah satunya adalah dengan mensinergikan perusahaan tambang yang ada.
MAWARDAH NUR HANIFIYANI