TEMPO.CO, New York - Harga minyak dunia jatuh lima hari berturut-turut pada Jumat, 8 Januari 2016 dan terjadi penurunan 10 persen selama sepekan. Goldman Sachs mengatakan produsen perlu memangkas pasokan untuk mengimbangi kelebihan dan permintaan pasar.
Patokan minyak dunia Brent dan US West Texas Intermediate (WTI) menyebutkan harga minyak mentah menjadi lebih rendah setelah harga saham di Wall Street jatuh. Keduanya mencapai posisi terendah dalam 12 tahun awal pekan ini setelah pasar saham Cina jatuh dan pasar global bergolak.
Goldman, yang sebelumnya mengatakan harga minyak bisa mencapai US$ 20 per barel, mengatakan pasar perlu melihat rendahnya harga dalam kuartal pertama. "Sehingga produsen akan mengubah anggaran dengan patokan US$ 40 per barel minyak untuk 2016," katanya.
Berdasarkan interaksi antara perusahaan minyak dan investor dalam Konferensi Goldman di Miami pekan ini menyimpulkan bahwa produsen tidak siap untuk memangkas produksi pada harga saat ini. "Sebaliknya, produsen berbicara sebagian besar dari kelincahan mereka untuk menghabiskan arus kas bila diperlukan," kata Wall Street. "Ini mempengaruhi sentimen investor yang datang dan pergi, khawatir bahwa perusahaantidak cukup responsif."
Kelebihan stok diperrtahan meskipun penurunan pengeboran minyak terjadi tahun lalu. Menurut Baker Hughes, penurunan pertama sejak tahun 2002 dan penurunan terbesar sejak 1988. Pada minggu pertama 2016, perusahaan energi meningkatkan tingkat produksi dan AS menghitung harga minyak turun ke level terendah lima tahun.
REUTERS | ARKHELAUS