Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Ini Penyebab Ekspor Ikan 2015 Tak Mencapai Target

image-gnews
Kapal patroli Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) menyaksikan kapal nelayan asing pelaku ilegal fishing yang ditenggelamkan di perairan Belawan Medan, Sumatera Utara, 20 Mei 2015. ANTARA FOTO
Kapal patroli Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) menyaksikan kapal nelayan asing pelaku ilegal fishing yang ditenggelamkan di perairan Belawan Medan, Sumatera Utara, 20 Mei 2015. ANTARA FOTO
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta -Kementerian Kelautan dan Perikanan tidak mencapai target ekspor ikan di tahun 2015. Dari data Kementerian Kelautan dan Perikanan, realisasi ekspor ikan tahun lalu hanya menyentuh angka US$ 4 miliar dari target US$ 5,8 miliar.

Direktur Jenderal Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan Nilanto Perbowo mengatakan penurunan tersebut disebabkan oleh hilangnya 1.132 kapal eks asing dari laut Indonesia. “Setiap kebijakan memang ada konsekuensinya. Tapi kebijakan ini dilakukan untuk menjaga keberlangsungan sumber daya laut yang selama ini dicuri dari asing,” ujarnya saat ditemui di kantornya, Jumat, 8 Desember 2015.

Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti sebelumnya mengeluarkan aturan moratorium eks kapal asing pada November 2014. Kapal eks asing dilarang melaut di perairan Indonesia dan ditenggelamkan jika melanggar. Akibat kebijakan tersebut, terjadi penuruan ekspor ke negara-negara yang kapalnya ditenggelamkan seperti Cina, Filiphina, dan Thailand.

Berdasarkan data dari Kementerian Kelautan, ekspor ikan ke Cina mengalami penurunan sebesar 17 persen. Pada periode Januari hingga September tahun lalu ekspor tuna, tongkol, dan cakalang ke Cina tercatat hanya US$ 247.469.437. Sedangkan pada periode yang sama pada 2014 nilainya mencapai US$ 298.180.528. Ke Thailand ekspor lebih melorot lagi sebanyak 41,72 persen. Pada periode Januari hingga September tahun lalu hanya tercatat US$ 75.357.136, sedangkan periode yang sama 2014 nilainya mencapai US$ 129.299.647.

Namun, Nilanto menilai efek dari pemberantasan illegal fishing ini bisa jadi celah Indonesia untuk memegang pasar ekspor ke Amerika. Sebab, selama ini Cina, Thailand, dan Filiphina menjadi negara tujuan impor ikan oleh Amerika. “Ketiga negara itu kan sekarang sedang kekurang pasokan ikan akibat pemberantasan illegal fishing, Ini menjadi kesempatan bagi kita untuk mengisi kekosongan tersebut.”

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Data UN Comtrade, pada periode Januari hingga September 2015 impor tuna, tongkol, dan cakalang Amerika dari Thailand hanya US$ 313,5 juta. Jumlah tersebut menurun 13,6 persen dibanding periode yang sama tahun 2014 yaitu US$ 362,8 juta. Sedangkan impor ikan Amerika dari Indonesia mengalami peningkatan sebesar 31,5 persen dari periode Januari hingga September tahun 2014 yaitu US$96,9 juta menjadi US$ 127,4 juta pada periode yang sama tahun lalu.

Ketua Bidang Perikanan Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Thomas Darmawan mengatakan penurunan ekspor terjadi lantaran bukan hanya kapal asing saja yang tak beroperasi, melainkan juga kapal lokal yang berbobot besar. Sebab, untuk bisa mendapatkan ikan dengan skala ekspor dibutuhkan kapal besar yang mampu menjangkau laut dalam. “Kalau sekarang kapalnya pada mangkrak karena dibekukan izinnya, baiknya diberikan izin lagi setelah didenda. Tapi kalau yang asing tetap tidak boleh,” ujarnya.

DEVY ERNIS

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Ekspor Maret 2024 Naik 16,4 Persen tapi Tetap Anjlok Dibanding Tahun Lalu

1 hari lalu

Aktivitas bongkar muat peti kemas di Pelabuhan Tanjung, Priok, Jakarta, Senin, 15 Januari 2024.  Badan Pusat Statistik atau BPS mengumumkan total nilai ekspor Indonesia pada Desember 2023 mencapai US$ 22,41 miliar. Tempo/Tony Hartawan
Ekspor Maret 2024 Naik 16,4 Persen tapi Tetap Anjlok Dibanding Tahun Lalu

BPS mencatat nilai ekspor Indonesia pada Maret 2024 naik 16,40 persen dibanding Februari 2024. Namun anjlok 4 persen dibanding Maret 2023.


Indonesia-Tunisia Gelar Intersesi ke-6, Bahas Peningkatan Perdagangan Bilateral

2 hari lalu

India, Cina, dan Pakistan merupakan tiga besar negara tujuan ekspor CPO Indonesia sepanjang 2012-2020 menurut BPS.
Indonesia-Tunisia Gelar Intersesi ke-6, Bahas Peningkatan Perdagangan Bilateral

Delegasi Indonesia dan Tunisia membahas perjanjian perdagangan bilateral di Tangerang. Indonesia banyak mengekspor sawit dan mengimpor kurma.


Kementerian Kelautan dan Perikanan Buka Pendaftaran Taruna 2024, Simak Jalur dan Syaratnya

15 hari lalu

Ilustrasi mahasiswa. Freepik.com
Kementerian Kelautan dan Perikanan Buka Pendaftaran Taruna 2024, Simak Jalur dan Syaratnya

Kementerian Kelautan dan Perikanan buka pendaftaran peserta didik 2024. Cek di sini caranya.


Produksi Garam Nasional Lampaui Target

55 hari lalu

Produksi Garam Nasional Lampaui Target

Produksi terbesar diperoleh dari sektor produksi garam rakyat yang mencapai 2,2 juta ton,


Cina Dominasi Investasi Asing Sektor Kelautan Indonesia

5 Februari 2024

Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono saat menghadiri rapat kerja dengan Komisi IV DPR RI di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa, 14 November 2023. Rapat tersebut membahas evaluasi dan monitoring pelaksanaan anggaran tahun 2023, membahas rencana program dan kegiatan tahun 2024, serta isu-isu aktual lainnya. TEMPO/M Taufan Rengganis
Cina Dominasi Investasi Asing Sektor Kelautan Indonesia

Nilai investasi di sektor kelautan dan perikanan Indonesia pada 2023 mencapai Rp 9,56 triliun. Cina menjadi investor asing terbesar Indonesia.


Langkah KKP Hadapi Tuduhan Antidumping dan Countervailing Duties

30 Januari 2024

Langkah KKP Hadapi Tuduhan Antidumping dan Countervailing Duties

KKP telah menunjuk pengacara (lawyer) dalam penyelesaian kasus tersebut.


Dibuat untuk Meningkatkan Keadilan Nelayan, Ini 5 Fakta Penangkapan Ikan Terukur di Indonesia

18 Januari 2024

Petugas KKP menangkap kapal nelayan Vietnam di perairan Laut Natuna Utara, 16 Mei 2021. Foto: Dokumentasi Kementerian Kelautan dan Perikanan
Dibuat untuk Meningkatkan Keadilan Nelayan, Ini 5 Fakta Penangkapan Ikan Terukur di Indonesia

Aturan penangkapan ikan terukur terus dimatangkan pemerintah.


Top 3 Dunia: Eropa Terpecah karena Houthi, Dugaan Suap ke Pejabat RI Diungkap

14 Januari 2024

Foto udara jutaan pendukung Houthi berunjuk rasa mengecam serangan udara yang dilancarkan AS dan Inggris terhadap Houthi, di Sanaa, Yaman 12 Januari 2024.  Houth Media Center/Handout via REUTERS
Top 3 Dunia: Eropa Terpecah karena Houthi, Dugaan Suap ke Pejabat RI Diungkap

Top 3 dunia adalah Eropa terpecah dalam serangan Houthi Yaman, AS mengungkap dugaan suap ke pejabat RI, hingga kapal tanker gunakan kru Cina.


Dugaan Suap Perusahaan Jerman, Ini Tanggapan Kementerian Kelautan

13 Januari 2024

Jubir Menteri KKP Wahyu Muryadi saat di wawancarai awak media usai melakukan sosialisasi PP 26 tahun 2023 di Batam, Selasa (25/7/2023). Foto Yogi Eka Sahputra
Dugaan Suap Perusahaan Jerman, Ini Tanggapan Kementerian Kelautan

Pejabat Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) diduga terima suap dari perusahaan asal Jerman. Ini tanggapan KKP.


Wartawan Tempo Menang Anugerah Jurnalistik Sahabat Bahari

14 Desember 2023

Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono menyerahkan hadiah kepada para pemenang lomba Anugerah Jurnalistik Sahabat Bahari (AJSB) 2023 kategori Foto Jurnalistik, Media Online, Media Televisi, dan Media Cetak pada acara puncak Bulan Bakti Kelautan dan Perikanan di Ecovention - Ecopark Ancol, Jakarta Utara, Kamis (14/12/2023). Tahun ini, KKP menerima lebih dari 350 karya yang dikirimkan para jurnalis dari berbagai wilayah Indonesia.
Wartawan Tempo Menang Anugerah Jurnalistik Sahabat Bahari

Febriani, Wartawan Tempo juara pertama pada Kategori Cetak pada lomba Anugerah Jurnalistik Sahabat Bahari (AJSB) 2023.