TEMPO.CO, Jakarta - Bank Dunia kembali merevisi proyeksi pertumbuhan ekonomi global tahun ini menjadi 2,9 persen. Terakhir, Bank Dunia memprediksi pertumbuhan ekonomi global sebesar 3,3 persen pada Juni 2014. Meski memangkas 0,4 persen, pertumbuhan tahun ini diprediksi masih tumbuh lebih tinggi ketimbang tahun lalu sebesar 2,4 persen.
Penurunan proyeksi ini disebabkan oleh melambatnya pertumbuhan di negara-negara berkembang. Perlmabatan ini akan menghambat upaya pengentasan kemiskinan dan pemerataan kesejahteraan. Pasalnya, lebih dari 40 persen penduduk miskin dunia berada di negara berkembang yang tengah melambat.
“Negara berkembang sebaiknya berfokus pada situasi pelemahan ekonomi dan berupaya melindungi kaum yang paling rentan,” kata Presiden Kelompok Bank Dunia Jim Yong Kim, dalam siaran persnya, Rabu, 7 Januari 2016.
Kim mengatakan upaya reformasi dan tata kelola pemerintahan serta dunia bisnis harus terus dilanjutkan agar menekan dampak perlambatan ekonomi di negara maju.
Pertumbuhan yang lebih kuat tahun ini akan bergantung pada momentum di negara maju, stabilisasi harga komoditas, dan transisi gradual Cina terkait dengan model pertumbuhan yang bertumpu pada konsumsi dan sektor jasa.
Bank Dunia memprediksi ekonomi di negara berkembang akan tumbuh 4,8 persen. Angka ini lebih rendah dari harapan pada 2015, namun lebih baik dari saat pascakrisis tahun lalu 4,3 persen.
Cina diprediksi masih akan melambat. Begitu juga Rusia dan Brazil yang diperkirakan masih dalam masa resesi. India diprediksi akan mengawali pertumbuhan positid di Asia Timur. Inisiatif Trans Pasific Partnership, diprediksi akan mendorong perdagangan.
TRI ARTINING PUTRI