Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Ada MEA, Industri Rajutan di Bandung Menjerit

image-gnews
Seorang pengrajin rajut menunjukkan hasil rajutannya saat mengikuti Lomba Merajut Kreatif Wajah Walikota Bandung di Sentra Rajut Binong Jati, Bandung, 25 Oktober 2014. TEMPO/Aditya Herlambang Putra
Seorang pengrajin rajut menunjukkan hasil rajutannya saat mengikuti Lomba Merajut Kreatif Wajah Walikota Bandung di Sentra Rajut Binong Jati, Bandung, 25 Oktober 2014. TEMPO/Aditya Herlambang Putra
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta -Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) resmi diberlakukan pada awal tahun 2016, namun beberapa pihak menilai belum begitu siap guna menghadapi era perdagangan bebas MEA itu. Diantaranya, para pelaku usaha di sentra industri rajutan Binong, Kota Bandung.

Salah satu pengusaha rajutan di Binong, Winarti, 40 tahun, mengaku harus memutar otak guna bisa menembus persaingan pasar bebas MEA itu. Pasalnya, kata dia, jangankan diberlakukan MEA, kemarin-kemarin saja ketika maraknya pedagang pakaian bekas impor, dia beserta rekan-rekannya yang sama-sama bergulat di dunia bisnis rajut cukup kewalahan lantaran sepi konsumen.

"Kayanya kalau dari banyaknya barang dari luar negeri ke Indonesia, penghasilan kami jadi turun. Apalagi sekarang sistem MEA mulai diberlakukan," ujar Winarti saat ditemui Tempo di kawasan Sentra Industri Rajut Binong, Jalan Gatot Subroto, Kota Bandung, Senin, 4 Januari 2016.

Menurut Winarti, salah satu kunci agar pengrajut seperti dirinya bisa bertahan di tengah persaingan pasar bebas MEA, yakni adanya sokongan dari pemerintah seperti modal dan yang kebijakan lainnya yang berpihak kepada para pelaku industri kecil.

"Sebetulnya silahkan saja mau gimana lagi, asalkan pemerintah mendukung. Pemerintah bantu aja ya, jangan dari luar masuk ke pasar kita tapi pemerintah nggak bantu," ujar dia.

Selama ini, kata dia, untuk masalah pemasaran hasil rajut miliknya kebanyakan dipasarkan menuju daerah Jawa Timur dan Jawa Tengah. "Ke luar negeri juga ada, ke Thailand sama ke Nepal. Sekarang yang ke Thailand mesan 200 lusin, ini masih belum beres," katanya.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Biasanya, kata dia, untuk pemesanan dari luar negeri, sistem yang digunakan yakni melalui orang ketiga. Jadi, lanjut dia, si konsumen tidak langsung datang menuju Bandung tapi melalui perantara di Jakarta. "Kami tahunya dari Jakarta datang kesini, jadi kami nggak urus-urus masalah biaya kirimnya," ujar pemilik toko rajut Cahaya Samudra itu.

Untuk omset yaang diperoleh, rata-rata per hari dia meraup keuntungan sekitar Rp 4-5 juta. "Selain disini saya punya toko di pasar Andir, ada dua lokasi disana, di lantai 1 dan 2, selain itu kita pemasaran lewat online juga, kalau penjualan sih lebih kenceng di online," katanya.

Hal senada diungkapkan pengrajin rajut lainnya, Rudi Chaniago, 40 tahun, yang mengatakan kendala terbesar dalam menghadapi MEA yakni masalah permodalan. Menurut dia, kalau masalah modal tidak kuat, niscaya parq pelaku bisnis rajut yang notabene tergolong dalam skala industri kecil menengah tidak akan mampu bersaing.

"Industri rajutan sebenarnya sudah siap menghadapi MEA, cuma kendalanya permodalan itu. Bisa sampai empat kali lipat modalnya, apalagi pembayaran untuk bahan baku ini harus kontan tapi harga bahan baku di sini terlalu tinggi," ujarnya.

AMINUDIN A.S.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Monyet Ekor Panjang Berkeliaran di Bandung, Pakar ITB: Akibat Habitat Rusak dan Perburuan

17 hari lalu

Kawanan monyet ekor panjang yang memasuki kawasan permukiman di Kota Bandung. Cuplikan video netizen
Monyet Ekor Panjang Berkeliaran di Bandung, Pakar ITB: Akibat Habitat Rusak dan Perburuan

Pakar ITB menengarai kemunculan monyet ekor panjang di Bandung akibat kerusakan habitat asli. Populasi mamalia itu juga tergerus karena perburuan.


Serba-serbi Monyet Ekor Panjang, Mengapa Bertindak Agresif ke Manusia?

25 hari lalu

Monyet ekor panjang (macaca Fascicularis) berinteraksi dengan pengunjung di Taman Nasional Baluran, Situbondo, Jawa Timur, Minggu, 18 Februari 2024. ANTARA/Budi Candra Setya
Serba-serbi Monyet Ekor Panjang, Mengapa Bertindak Agresif ke Manusia?

Macaca Fascicularis atau di Indonesia lebih dikenal monyet ekor panjang kerap bertindak agresif pada manusia, apa sebabnya?


Kawanan Monyet Ekor Panjang Masuk Pemukiman Warga Kota Bandung, Pertanda Apa?

25 hari lalu

Monyet ekor panjang (macaca Fascicularis) berinteraksi di Taman Nasional Baluran, Situbondo, Jawa Timur, Minggu, 18 Februari 2024. Berdasarkan Internasional Union for Conservation Nature (IUCN) Monyet ekor panjang mengalami perubahan status dari rentan (vunerable) menjadi terancam punah (endangered) yang diprediksi populasinya akan menurun hingga 40 persen dalam tiga generasi terakhir atau sekitar 42 tahun akibat habitat yang mulai hilang serta perdagangan ilegal. ANTARA/Budi Candra Setya
Kawanan Monyet Ekor Panjang Masuk Pemukiman Warga Kota Bandung, Pertanda Apa?

Monyet turun gunung, termasuk monyet ekor panjang ini disebut-sebut menjadi pertanda akan terjadi suatu peristiwa, apa itu?


4 Dugaan Sebab Monyet Berkeliaran di Kota Bandung Beberapa Hari Ini

28 hari lalu

Monyet ekor panjang (Macaca fascicularis) di pinggir jalan. (ANTARA)
4 Dugaan Sebab Monyet Berkeliaran di Kota Bandung Beberapa Hari Ini

Sekelompok monyet ekor panjang berkeliaran di atap-atap rumah warga di Kota Bandung beberapa hari belakangan. Tanda bencana alam?


Ketua KPPS di Kota Bandung Meninggal Usai Pemilu, Diduga Kelelahan

41 hari lalu

Anggota Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) menunjukkan surat suara pemilihan Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI di TPS 02 Desa Kanekes, Lebak, Banten, Rabu, 14 Februari 2024. Dilarangnya penggunaan listrik di wilayah adat Suku Badui tersebut membuat perhitungan surat suara Pemilu 2024 pada malam hari hanya menggunakan senter. ANTARA/Muhammad Bagus Khoirunas
Ketua KPPS di Kota Bandung Meninggal Usai Pemilu, Diduga Kelelahan

Selama pemilu, ada 345 orang petugas, termasuk KPPS yang terlibat proses pemilu mendapat pelayanan kesehatan selama pemilu berlangsung.


Kelelahan, 183 Petugas KPPS di Kota Bandung Dirawat

42 hari lalu

Anggota KPPS dalam proses  penghitungan kertas surat suara untuk presiden dan wakil presiden dalam pemilu 2024 di TPS 59 Kelurahan Bedahan Depok, 14 Februari 2024. Pasangan Prabowo-Gibran memenangi perolehan suara di TPS ini 220 suara, Anies-Muhaimin dengan 100 Suara dan pasangan Ganjar-Mahfud dengan 23 Suara dan 1 suara tidak sah. TEMPO/Amston Probel
Kelelahan, 183 Petugas KPPS di Kota Bandung Dirawat

Seluruh petugas KPPS yang kelelahan tersebut ada yang mendapatkan perawatan di Puskesmas dan Rumah Sakit Kota Bandung.


Rekomendasi 8 Hotel Kapsul Murah Di Bandung

43 hari lalu

Hotel kapsul Bobobox di Hotel Nyland Cipaganti, Bandung, Jawa Barat. Sumber: Booking.com
Rekomendasi 8 Hotel Kapsul Murah Di Bandung

Terdapat sejumlah hotel kapsul dengan harga miring di Bandung. Saat liburan selalu penuh.


Antisipasi Hujan, Pemkot Bandung Siapkan 736 Sekolah Dijadikan TPS

44 hari lalu

Ilustrasi pemilu. REUTERS
Antisipasi Hujan, Pemkot Bandung Siapkan 736 Sekolah Dijadikan TPS

Penjabat Wali Kota Bandung Bambang Tirtoyuliono menyampaikan terdapat beberapa TPS yang berada di wilayah potensi titik banjir.


Kota Bandung Tertibkan Jaringan Kabel Fiber Optik Udara Mulai Juni 2024

51 hari lalu

Pejalan kaki melintas di antara kabel fiber optik yang berada di jalur pedestrian, kawasan Kramat Raya, Jakarta, Senin, 11 November 2019. ANTARA
Kota Bandung Tertibkan Jaringan Kabel Fiber Optik Udara Mulai Juni 2024

Pemkot Bandung bekerja sama dengan PT Bandung Infra Investasma (BII) dan PT Jaringan Pintar Bersama (JBB) untuk menertibkan kabel fiber optik.


4 Destinasi Wisata di Kota Cimahi: Curug Sampai Kampung Buyut yang Sempat Viral

57 hari lalu

Kampung Buyut Cipageran. Instagram
4 Destinasi Wisata di Kota Cimahi: Curug Sampai Kampung Buyut yang Sempat Viral

Secara geografis, kota ini terletak di sebelah barat Kota Bandung. Kota Cimahi menawarkan beragam wisata alam yang menarik untuk dikunjungi.