Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

2015, Harga Minyak Turun Tajam

image-gnews
AP/Jeff Roberson
AP/Jeff Roberson
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Tahun 2015 bagi komoditas minyak berakhir dengan kondisi muram. Harga minyak memangkas kerugiannya pada Kamis waktu setempat atau Jumat pagi, 1 Januari 2016, tapi mengakhiri 2015 dengan penurunan tajam.

"Emas hitam" itu babak belur oleh kondisi global yang terus kelebihan pasok dan pelambatan di konsumen energi utama Cina. Patokan Eropa minyak mentah Brent North Sea turun hampir 35 persen sepanjang tahun, sedangkan patokan AS minyak mentah light sweet atau West Texas Intermediate (WTI) turun 30 persen.

"Karena minyak mentah Brent melayang dekat posisi terendah 11-tahun dan WTI bernasib tidak jauh lebih baik, pasar mengakhiri tahun pada catatan muram, konsisten dengan apa yang kita lihat kelebihan pasokan fisik yang sedang berlangsung," kata Tim Evans dari Citi Futures.

Kontrak berjangka utama mengakhiri Kamis dengan keuntungan harian moderat. WTI untuk pengiriman Februari naik 44 sen menjadi ditutup pada 37,04 dolar AS per barel di New York Mercantile Exchange.

Di perdagangan London, Brent untuk pengiriman Februari naik 82 sen menjadi menetap di 37,28 dolar AS per barel. Rebound moderat pada Kamis mungkin berasal dari para investor yang mencoba untuk meminimalkan risiko setelah berspekulasi harga jatuh menjelang akhir pekan panjang Tahun Baru, kata Andy Lipow dari Lipow Oil Associates. Pasar ditutup pada Jumat untuk libur Tahun Baru.

"Bisa jadi ini hanya short-covering akhir tahun karena pasar telah begitu bearish," katanya, "dan orang-orang menyesuaikan posisi mereka."

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Minyak mentah berjangka telah terjun lebih dari 100 dolar AS per barel pada pertengahan 2014 akibat persediaan melimpah yang diperburuk oleh produksi kuat dari OPEC dan Amerika Serikat. Harga telah merosot terutama sejak 4 Desember, ketika Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak (OPEC) memutuskan menentang pembatasan produksi, karena anggota-anggotanya berjuang untuk mempertahankan pangsa pasar.

Juga menekan sentimen pasar adalah Cina, karena pertumbuhan ekonomi konsumen energi terbesar di dunia itu melambat. Di sisi lain, anggota OPEC Iran bersiap untuk meningkatkan ekspor minyak mentahnya setelah sanksi-sanksi Barat dicabut, sebagai bagian dari perjanjian nuklirnya dengan negara-negara besar. "Kita tahu pasar kelebihan pasokan dan kita pergi ke 2016 dengan pasar akan menunggu kembalinya minyak Iran," kata Lipow.

Berpotensi menambah kekhawatiran pasokan adalah tindakan Kongres AS awal bulan ini untuk mengakhiri larangan ekspor minyak mentah AS yang dihasilkan di dalam negeri yang telah berlangsung selama 40-tahun. NuStar Energy dan ConocoPhillips pada Rabu, 30 Desember 2015, mengumumkan sedang memuat "apa yang mereka yakini sebagai kargo ekspor pertama minyak mentah light sweet produksi AS" setelah larangan tersebut dicabut.

BISNIS.COM

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Harga Minyak Dunia Turun di Perdagangan Awal Pekan, Apa Penyebabnya?

8 Januari 2024

Ilustrasi Harga Minyak Mentah. REUTERS/Dado Ruvic
Harga Minyak Dunia Turun di Perdagangan Awal Pekan, Apa Penyebabnya?

Harga minyak dunia turun dalam perdagangan awal pekan, 8 Januari 2024. Kenaikan harga terjadi karena pemotongan harga yang tajam oleh eksportir utama Arab Saudi dan kenaikan produksi OPEC.


Harga Minyak Dunia Bergejolak, Analis Sebut Ketegangan Geopolitik Terbaru

5 Januari 2024

Ilustrasi Harga Minyak Mentah. REUTERS/Dado Ruvic
Harga Minyak Dunia Bergejolak, Analis Sebut Ketegangan Geopolitik Terbaru

Harga minyak mentah tengah bergejolak hari ini. Apa saja penyebabnya?


Harga Minyak Dunia Jeblok ke USD 70,5 per Barel, Apa Saja Pemicunya?

21 Juni 2023

Ilustrasi kilang minyak dunia. REUTERS/Shannon Stapleton
Harga Minyak Dunia Jeblok ke USD 70,5 per Barel, Apa Saja Pemicunya?

Harga minyak mentah berjangka jeblok pada akhir perdagangan Selasa atau Rabu pagi WIB, 21 Juni 2023. Apa saja faktor pemicunya?


Harga Minyak Dunia dan BBM Nonsubsidi Turun, Bagaimana dengan Harga Pertalite?

7 Juni 2023

Petugas mengganti papan harga SPBU jelang kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) di Jakarta, Sabtu 3 September 2022. Presiden Joko Widodo mengumumkan kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) jenis Pertalite dari Rp 7.650 per liter menjadi Rp 10.000 per liter, solar dari Rp 5.150 per liter menjadi Rp 6.800 per liter serta Pertamax dari Rp 12.500 menjadi Rp 14.500 per liter yang mulai berlaku pada Sabtu (3/9/2022) pukul 14.30. ANTARA FOTO/Galih Pradipta
Harga Minyak Dunia dan BBM Nonsubsidi Turun, Bagaimana dengan Harga Pertalite?

Harga minyak dunia terus berfluktuasi, namun belakangan mengalami tren penurunan. Apakah harga Pertalite juga akan diturunkan seperti Pertamax?


Harga Minyak Dunia Naik, Buntut Arab Saudi Pangkas Produksi Mulai Juli Mendatang

6 Juni 2023

Ilustrasi kilang minyak dunia. REUTERS/Shannon Stapleton
Harga Minyak Dunia Naik, Buntut Arab Saudi Pangkas Produksi Mulai Juli Mendatang

Kementerian Arab Saudi menyampaikan akan menurunkan produksi minyak mentah menjadi 9 juta barel per hari pada Juli mendatang.


Harga Minyak Mentah Menguat ke USD 76,95 per Barel, Apa Saja Pemicunya?

27 Mei 2023

Ilustrasi kilang minyak dunia. REUTERS/Shannon Stapleton
Harga Minyak Mentah Menguat ke USD 76,95 per Barel, Apa Saja Pemicunya?

Harga minyak mentah berjangka menguat pada akhir perdagangan Jumat atau Sabtu pagi WIB. Bagaimana rinciannya dan apa penyebab kenaikannya?


Pasokan Bahan Bakar Amerika Serikat Turun, Harga Minyak Mentah Menguat

25 Mei 2023

Ilustrasi kilang minyak dunia. REUTERS/Shannon Stapleton
Pasokan Bahan Bakar Amerika Serikat Turun, Harga Minyak Mentah Menguat

Harga minyak mentah berjangka menguat pada akhir perdagangan.


Harga Minyak Dunia Naik jadi USD 85,61 Didorong oleh 3 Faktor Utama

12 April 2023

Ilustrasi kilang minyak. REUTERS
Harga Minyak Dunia Naik jadi USD 85,61 Didorong oleh 3 Faktor Utama

Harga minyak dunia naik pada akhir perdagangan Selasa atau Rabu pagi, 12 April 2023. Apa saja tiga faktor utama yang mendorong kenaikan harga tersebut


Pemerintah Sebut Harga Pertalite Bisa Diturunkan, Apa Syaratnya?

10 April 2023

Antrian kendaraan mengisi BBM di sebuah SPBU di Jakarta, Jumat 16 September 2022. Efek naiknya BBM ini memang sangat terasa. Disamping harga yang semakin tinggi, antrian di SPBU juga semakin mengular. Antrian diduga karena harga BBM eceran sudah tidak bisa bersahabat dan tidak semua pom mini menjual pertalite. TEMPO/Subekti.
Pemerintah Sebut Harga Pertalite Bisa Diturunkan, Apa Syaratnya?

Dirjen Migas Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Tutuka Ariadji mengatakan ada peluang penurunan harga bahan bakar minyak atau BBM subsidi jenis Pertalite


Permintaan Meroket, Harga Minyak Dunia Diprediksi Menguat Senin Besok

2 April 2023

Ilustrasi Harga Minyak Mentah. REUTERS/Dado Ruvic
Permintaan Meroket, Harga Minyak Dunia Diprediksi Menguat Senin Besok

Direktur PT Laba Forexindo Berjangka, Ibrahim Assuaibi, memprediksi harga minyak dunia menguat di rentang 72,39 hingga 77,65 per dolar AS per barel dalam perdagangan besok Senin, 3 April 2023.