TEMPO.CO, Bekasi - PT Jasa Marga Tbk cabang Jakarta-Cikampek menyiapkan uang receh sebanyak Rp 1,2 miliar per hari untuk kembalian pembayaran pada musim mudik libur tahun baru 2016. "Uang receh disiapkan untuk gerbang tol Cikarang Utama," kata General Manajer PT Jasa Marga cabang Jakarta-Cikampek, Dadang Sumaryana, Selasa, 29 Desember 2015.
Menurut dia, uang receh yang disiapkan, antara lain pecahan Rp 20 ribu, Rp 10 ribu, Rp 5.000, Rp 2.000, Rp 1.000, dan Rp 500. Persiapan uang kembalian, kata dia, untuk mengantisipasi antrean terlalu lama. Sebab, ucap Iwan, pelayanan di loket gardu tol tak boleh melebihi delapan detik. "Kami tekan hanya tiga sampai lima detik," katanya.
Menurut Dadang, puncak arus mudik gelombang dua yang melintas di jalan tol Jakarta-Cikampek diperkirakan pada 31 Desember 2015. Diprediksi jumlah kendaraan yang melintas pada hari itu sekitar 90 ribuan kendaraan. "Perkiraan menurun dari gelombang pertama pada 23 Desember lalu, yang mencapai 107 ribu," ucap Dadang.
Ia menambahkan, keputusan pemerintah yang menyetop operasional truk industri melintas mulai 30 Desember 2015 hingga 3 Januari 2016, dianggap mampu mengurangi kepadatan di jalan tol. Sebab hasil evaluasi kemacetan lalu lintas pada mudik gelombang pertama, 20 persen kendaraan di jalan tol merupakan truk besar. "Ini membantu kelancaran arus lalu lintas," kata Dadang.
Juru bicara PT Jasa Marga cabang Jakarta-Cikampek, Iwan Abrianto, mengatakan pihaknya mengaku telah memasang berbagai rambu lalu lintas di sepanjang jalan tol Jakarta-Cikampek, khususnya di titik tempat peristirahatan atau rest area. "Kalau rest area sudah penuh, diimbau untuk berhenti di rest area berikutnya," katanya.
ADI WARSONO