TEMPO.CO, Surabaya -PT Kereta Api Indonesia memberlakukan tarif baru bagi beberapa rute kereta api kelas ekonomi atau Kereta Api Public Service Obligation (KA PSO, bersubsidi). Hal itu didasarkan pada kontrak Kewajiban Pelayanan Umum tahun anggaran 2016 yang baru, sebesar Rp1,827 triliun. Kontrak itu diteken Dirjen Perkeretaapian Kementerian Perhubungan Hermanto Dwiatmoko dan Direktur Utama PT KAI Edy Sukmoro disaksikan Menteri Perhubungan Ignasius Jonan di Jakarta, Selasa, 28 Desember 2015.
Jumlah PSO tahun 2016 sebesar Rp1,827 triliun. “Meningkat 20 persen dari PSO tahun 2015 sebesar Rp 1,524 triliun.” Manajer Humas PT KAI DAOP 8 Surabaya, Suprapto, menyampaikannya melalui rilis yang diterima Tempo, hari ini.
Dana PSO untuk subsidi itu diberikan kepada 336,651 juta penumpang mulai 1 Januari hingga 31 Desember 2016. Akan ada dana tambahan sebesar Rp118 miliar dalam APBNP 2016, jika terjadi peningkatan jumlah penumpang dari yang diperkirakan.
Subsidi tahun 2016 berbeda dengan PSO tahun-tahun sebelumnya. Perbedaan itu terdapat pada kereta api yang baru mendapat PSO dan yang dihilangkan PSO-nya.
Di wilayah DAOP 8 Surabaya, terdapat 7 rute kereta api yang berubah tarifnya. Yakni KA Probowangi jurusan Surabaya-Probolinggo yang semula sebesar Rp40 ribu menjadi Rp32 ribu, KRD Lokal jurusan Sidoarjo-Surabaya Pasar Turi dan KRD Lokal jurusan Surabaya Pasar Turi-Bojonegoro yang semula Rp5 ribu menjadi Rp6 ribu. Lalu KRD Lokal Sidoarjo-Bojonegoro dari Rp10 ribu menjadi Rp12 ribu, serta KA Komuter jurusan Surabaya Pasar Turi-Lamongan dan Surabaya-Sidoarjo dari Rp4 ribu menjadi Rp5 ribu.
Selain kereta api lokal, tarif Kereta Api Maharani rute Surabaya Pasar Turi-Semarang Poncol yang tiketnya seharga Rp75 ribu sampai Rp90 ribu menjadi Rp50 ribu. Sedangkan tarif untuk KA Kertajaya dengan keberangkatan mulai 1 April 2016 menunggu ketetapan berikutnya.
Penumpang yang telah membeli tiket melalui pemesanan tidak dikenai penambahan selisih. Jika ada kelebihan bea, selisihnya dikembalikan kepada penumpang secara tunai langsung mempergunakan bentuk 239 di stasiun kedatangan penumpang atau stasiun lainnya yang memungkinkan.
Sementara itu, tiket kereta api ekonomi bersubsidi seperti KA Kertajaya, KA Pasundan, dan KA Matarmaja sampai 4 Januari 2016 telah habis. Begitu pula tiket tujuan Surabaya-Jakarta dan Surabaya-Bandung untuk tanggal 2 dan 3 Januari 2016 maupun kereta api dari Malang tujuan Jakarta dan Bandung. “Rata-rata sudah habis sampai tanggal 4 Januari 2016.”
Namun tiket tujuan Bandung, Jakarta, dan Banyuwangi untuk tanggal 29 Desember 2015 sampai 1 Januari 2016 masih tersedia. “Pada periode itu, rata-rata okupansi tiket yang terjual mencapai antara 85 persen sampai dengan 90 persen.” Termasuk pada 31 Desember 2015, tiket KA Gajayana relasi Malang-Jakarta Gambir dan KA Jayabaya relasi Malang-Jakarta Pasar Senen masih tersedia.
ARTIKA RACHMI FARMITA