Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Ekonomi AS Pulih, Menteri Lembong: Kinerja Ekspor Membaik

Editor

Saroh mutaya

image-gnews
Menteri Perdagangan Thomas Lembong saat mengikuti Rapat Kerja dengan Komisi VI DPR RI di Gedung Nusantara, Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta Pusat, 26 November 2015. TEMPO/Dhemas Reviyanto
Menteri Perdagangan Thomas Lembong saat mengikuti Rapat Kerja dengan Komisi VI DPR RI di Gedung Nusantara, Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta Pusat, 26 November 2015. TEMPO/Dhemas Reviyanto
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Kinerja ekspor impor Indonesia pada  2016 diproyeksikan akan mulai stabil yang dipengaruhi faktor eksternal yakni mulai pulihnya perekonomian Amerika Serikat dan Eropa, meskipun diperkirakan masih akan terjadi penurunan kurang lebih sebesar 2 persen - 5 persen.

"Prediksi saya untuk 2016, kita masih akan fokus di stabilisasi. Pada 2015, impor kita turun 15 persen --20 persen, sementara ekspor 14 persen--17 persen. Jadi tahun depan masih akan kontraksi, tetapi tidak sedrastis 2015," kata Menteri Perdagangan Thomas Lembong, di Kupang, Nusa Tenggara Timur, Senin (28 Desember 2015).

Thomas menjelaskan, jika diperkirakan baik ekspor maupun impor hanya mengalami penurunan sebesar 2%--5%, hal tersebut sudah merupakan pencapaian yang cukup baik, dikarenakan industri dalam negeri masih dalam tahap penyesuaian yang diakibatkan rendahnya permintaan terhadap komoditas mentah.

Menurut Thomas, perekonomian negera tujuan ekspor utama seperti Amerika Serikat saat ini tengah mengalami akselerasi. Selain itu, Eropa juga semakin pulih dari krisis, di mana ekspor produk Indonesia ke Benua Biru itu sudah mengalami pergerakan yang cukup baik, sementara perekonomian Tiongkok mengalami deselerasi.

"Saya melihat yang akan paling menikmati kenaikan ekspor ke Amerika dan Eropa adalah Jepang, Korea, Tiongkok dan Taiwan. Kita juga menikmati," ucap Thomas.

Thomas menjelaskan, dengan ekspor dari Jepang, Korea Selatan, Tiongkok dan Taiwan ke Amerika Serikat mulai melonjak, maka perekonomian negara-negara tersebut juga akan mulai mengalami kenaikan. Dengan empat negara tersebut mengalami kenaikan, maka permintaan ke Asia Tenggara termasuk Indonesia juga mengalami kenaikan.

"Jadi lokomotifnya, paling terdepan adalah Amerika dan Eropa, menarik Tiongkok, Jepang, Korea Selatan dan Taiwan, dan di belakang mereka baru Asia Tenggara. Saya melihatnya seperti itu," tutur Thomas yang kerap disapa Tom tersebut.

Menurut Tom, memang Indonesia juga merupakan eksportir langsung untuk ke Amerika Serika dan Eropa, namun, dengan adanya peningkatan ekonomi Tiongkok, Korea Selatan, Jepang dan Taiwan maka Indonesia juga akan bisa mendapatkan keuntungan dari kondisi itu.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

"Ada juga keuntungan langsung, kita eksportir langsung ke Amerika dan Eropa, tapi juga banyak peluang untuk kita terciprat peningkatan ekonomi di Tiongkok, Jepang, Korea Selatan dan Taiwan," ujar Tom.

Ia menjelaskan, pertumbuhan Amerika dan Eropa merupakan siklus yang nantinya akan bisa mengalami perubahan, oleh karena itu, pemerintah Indonesia di satu sisi harus mampu merespon dalam jangka pendek dan juga harus mampu melihat ke depan.

"Pertumbuhan kali ini siklusnya adalah siapa yang bangkit terlebih dahulu. Jadi pada 2016 itu memang yang menjadi lokomotif Amerika dan Eropa. Namun, siklus itu nanti ada pergantian, dalam masa depan mungkin AS dan Eropa yang pertama bangkit, juga pertama jatuh. Dan pada saat mereka jatuh, Tiongkok dan India semakin kuat," imbuh Tom.

Berdasarkan laporan Badan Pusat Statistik, nilai ekspor pada periode Januari hingga November 2015 mencapai US$138,42 miliar  atau mengalami penurunan sebesar 14,32%  jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya yang tercatat sebesar US$161,5 miliar.

Sementara impor pada periode yang sama sebesar US$130,61 miliar, atau mengalami penurunan sebesar 20,24%  dari sebelumnya tercatat sebesar US$163,7 miliar.

Secara keseluruhan pada periode Januari--November 2015, neraca perdagangan Indonesia mengantongi surplus sebesar US$7,81 miliar,  sementara pada periode yang sama  2014  mengalami defisit sebesar US$1,65 miliar.

BISNIS

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Kemendag Optimistis Perdagangan Indonesia Kejar Vietnam jika Sepakati IEU-CEPA

22 hari lalu

Tumpukan peti kemas di Pelabuhan New Priok Container Terminal One (NPCT1) Jakarta, Kamis, 22 Februari 2024. Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan terjadi penurunan ekspor dan impor pada Januari 2024. Nilai ekspor Januari 2024 turun jika dibandingkan bulan sebelumnya pada Desember 2023 yang sebesar 22,39 USD miliar. TEMPO/Tony Hartawan
Kemendag Optimistis Perdagangan Indonesia Kejar Vietnam jika Sepakati IEU-CEPA

Kementerian perdagangan sebut Indonesia bisa kalahkan Vietnam jika sudah melakukan kesepakatan perjanjian dagang dengan Uni Eropa (IEU-CEPA).


Ma'ruf Amin Dorong Selandia Baru Tingkatkan Ekspor Daging Sapi dan Domba Bersertifikat Halal ke RI

29 hari lalu

Wakil Presiden Ma'ruf Amin beserta rombongan terbatas menghadiri agenda pertemuan bilateral dengan Wakil Perdana Menteri Selandia Baru Winston Peters di Gedung Parlemen Selandia Baru, Rabu (28/2/2024). (ANTARA/HO-Sekretariat Wakil Presiden)
Ma'ruf Amin Dorong Selandia Baru Tingkatkan Ekspor Daging Sapi dan Domba Bersertifikat Halal ke RI

Wakil Presiden Ma'ruf Amin mendorong agar ekspor daging sapi dan domba bersertifikasi halal dari Selandia Baru ke Indonesia bisa ditingkatkan.


Ganjar Janji Jadikan Sulut Pintu Keluar-Masuk Ekspor Impor dari Utara RI: Titik Pertumbuhan Ekonomi Baru

56 hari lalu

Calon presiden nomor urut 3 Ganjar Pranowo menyapa para pendukungnya saat kampanye terbuka perdana bertajuk Hajatan Rakyat di Lapangan Tegalega, Bandung, Jawa Barat, Minggu, 21 Januari 2024. Ganjar Pranowo dan sejumlah tokoh nasional berkampanye terbuka untuk pertama kalinya yang dihadiri ribuan kader partai pendukung dan massa pendukung. TEMPO/Prima Mulia
Ganjar Janji Jadikan Sulut Pintu Keluar-Masuk Ekspor Impor dari Utara RI: Titik Pertumbuhan Ekonomi Baru

Ganjar Pranowo berjanji akan menjadikan Sulut sebagai pintu keluar masuk ekspor-impor dari wilayah utara Indonesia.


Ekspor UMKM Masih Tertinggal Negara Tetangga, Jokowi: PR Buat Kita

7 Desember 2023

Presiden Jokowi meninjau barang dagangan warga saat berkunjung ke Pasar Oebobo, Kota Kupang, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT), Rabu, 6 Desember 2023, Dalam kunjungannya Presiden Joko Widodo menyapa masyarakat dan pedagang hingga mengecek sejumlah harga kebutuhan pokok. Foto: Muchlis Jr - Biro Pers Sekretariat Presiden
Ekspor UMKM Masih Tertinggal Negara Tetangga, Jokowi: PR Buat Kita

Saat ini posisi ekspor UMKM Indonesia masih tertinggal dari negara-negara tetangga. Apa kata Jokowi?


Mentan Amran Genjot Kembali Upsus Produksi Padi dan Jagung di Jatim

23 November 2023

Mentan Amran Genjot Kembali Upsus Produksi Padi dan Jagung di Jatim

Rakor Upsus kali ini dilakukan di Provinsi Jawa Timur yang merupakan produsen padi tertinggi nasional melalui inisiasi pertanian presisi, intensifikasi, dan optimalisasi lahan.


Ekspor Impor Oktober Melemah, Konflik Geopolitik dan Perlambatan Ekonomi Jadi Penyebab

16 November 2023

Ilustrasi kapal pengangkut peti kemas ekspor dan impor di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta. Tempo/Tony Hartawan
Ekspor Impor Oktober Melemah, Konflik Geopolitik dan Perlambatan Ekonomi Jadi Penyebab

Fajar Hirawan mengatakan kinerja perdagangan ekspor dan impor yang menurun atau terkontraksi pada Oktober 2023 terjadi akibat fenomena global.


Jokowi Perketat Barang Impor, Teten Beberkan Jenis Produk yang Bakal Diatur

6 Oktober 2023

Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki serta Menteri Komunikasi dan Informatika memberikan keterangan pers di sela acara AFPI UMKM Digital Summit 2023 di Convention Hall SMESCO, Jakarta pada Kamis, 21 September 2023. TEMPO/Yohanes Maharso Joharsoyo
Jokowi Perketat Barang Impor, Teten Beberkan Jenis Produk yang Bakal Diatur

Teten berujar Kabinet Indonesia Maju membahas pengetatan impor produk barang-barang konsumsi.


Jokowi Bentuk Satgas Peningkatan Ekspor Nasional, Berikut Isi Tim Pengarahnya

26 September 2023

Presiden Jokowi berpidato saat Peresmian Pembukaan Kongres XXV Persatuan Wartawan Indonesia Tahun 2023 di Istana Negara, Jakarta, Senin, 25 September 2023. Kongres XXV PWI berlangsung di Bandung, Jawa Barat pada 25 hingga 26 September 2023 yang mengangkat tema Menuju PWI yang Mampu Menjawab Tantangan Zaman. TEMPO/Subekti.
Jokowi Bentuk Satgas Peningkatan Ekspor Nasional, Berikut Isi Tim Pengarahnya

Jokowi melalui Keputusan Presiden Nomor 24 Tahun 2023 membentuk Satuan Tugas Peningkatan Ekspor Nasional.


Impor Agustus Capai USD 18,88 Miliar, Turun 3,53 Persen

15 September 2023

Ilustrasi kapal pengangkut peti kemas ekspor dan impor di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta. Tempo/Tony Hartawan
Impor Agustus Capai USD 18,88 Miliar, Turun 3,53 Persen

Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat impor Indonesia pada Agustus 2023 mencapai US$ 18,88 miliar. Plt. Kepala BPS Amalia Adininggar Widyasanti mengatakan angka tersebut turun 3,53 persen bila dibandingkan pada Juli 2023.


BPS Catat Ekspor Indonesia Agustus Capai USD 22 Miliar, Naik 5,47 Persen

15 September 2023

Ilustrasi kapal pengangkut peti kemas ekspor dan impor di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta. Tempo/Tony Hartawan
BPS Catat Ekspor Indonesia Agustus Capai USD 22 Miliar, Naik 5,47 Persen

Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat ekspor Indonesia pada Agustus 2023 mencapai US$ 22 miliar.