TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Ketua Umum Kamar Dagang Industri (Kadin) Bidang Perhubungan Carmelita Hartoto mengapresiasi langkah Direktur Jenderal Perhubungan Darat Djoko Sasono yang mengundurkan diri dari jabatannya setelah kemacetan parah yang terjadi sejak Rabu malam, 23 Desember 2015. "Direktur Jenderal Perhubungan Darat mengambil tanggung jawab, ini patut kita apresiasi," kata Carmelita saat dihubungi, Ahad, 27 Desember 2015.
Carmelita menilai kemacetan yang terjadi tersebut tidak sepenuhnya menjadi tanggung jawab Kementerian Perhubungan. "Kalau melihat secara fair, ada pihak-pihak lain yang secara bersama-sama bertanggung jawab," ujarnya.
Menurut Carmelita, secara historis, arus transportasi pada masa Natal dan tahun baru tidak semasif angkutan Lebaran. Inilah yang mungkin membuat Kementerian Perhubungan dan polisi di Korps Lalu Lintas tidak melakukan kebijakan seperti masa Lebaran. "Kalau Natal dan tahun baru umumnya ramai di bandara," tuturnya.
Bagaimanapun, kondisi tahun ini berbeda. Libur Natal pada 25 Desember jatuh di hari Jumat ditambah Maulid Nabi pada Kamis, 24 Desember, sehingga orang bisa mendapat libur empat hari hingga Ahad, 27 Desember, tanpa cuti. Setelah itu, para pegawai tinggal ambil cuti empat hari dan bisa mendapat total libur sebelas hari hingga tahun baru. Apalagi dua pekan ini anak-anak sekolah juga sedang libur pergantian semester. "Semua orang ingin liburan. Jadilah kondisi mobil-mobil membeludak seperti kemarin," ucapnya.
Carmelita juga mengapresiasi langkah Kementerian Perhubungan yang menerbitkan larangan truk beroperasi pada pergantian tahun. "Memang beberapa pihak menilai masa larangannya terlalu panjang. Namun kami melihat ini langkah antisipatif dari pemerintah agar kejadian seperti kemarin bisa diminimalkan," katanya.
PINGIT ARIA