TEMPO.CO, Jakarta - Jelang penghujung 2015, harga dua produk hortikultura, yakni cabai merah dan bawang merah naik signifikan. Dalam sebulan terakhir, harga keduanya naik sekitar 50 persen.
Dalam sistem pemantauan harga bahan pokok Kementerian Perdagangan, harga cabai merah tercatat naik 51,41 persen selama sebulan terakhir. Pada 25 November 2015, harga pemberi rasa pedas pada masakan itu masih tercatat Rp 24.700 per kilogram dan terus naik menjadi Rp 37.400 per kilogram pada 25 Desember 2015.
Begitu juga harga rata-rata bawang merah nasional naik 49,3 persen dari Rp 21.700 per kilogram pada 25 November 2015, menjadi Rp 32.400 per kilogram, kemarin. Harga bawang merah terendah terpantau di Mataram pada level Rp 14 ribu per kilogram, sedangkan tertinggi di Gorontalo, yaitu Rp 70 ribu per kilogram.
Kenaikan harga tersebut diperkirakan karena turunnya pasokan di daerah penghasil. Tingginya curah hujan mengganggu panen cabai dan bawang merah di berbagai daerah. “Pasokannya turun, sementara permintaan tetap, otomatis harga naik,” kata Sekretaris Jenderal Asosiasi Agribisnis Cabai Indonesia (AACI) Abdul Hamid, Sabtu, 26 Desember 2015.
Abdul memprediksi, harga cabai dan bawang merah akan tetap tinggi hingga Februari 2016. Hal itu seiring musim hujan yang akan mencapai puncaknya. “Cabai dan bawang kan mudah busuk kalau kena air,” ujarnya.
Selain cabai dan bawang, harga beberapa bahan pokok lain juga ada yang mengalami kenaikan, meski tak signifikan. Harga telur ayam misalnya, selama sebulan terakhir naik dari Rp 22.700 ke Rp 24.400 per kilogram. Begitu juga harga daging ayam naik dari Rp 30.900 menjadi Rp 33 ribu per kilogram. Sementara harga daging sapi naik dari Rp 108 ribu menjadi Rp 110 ribu per kilogram.
PINGIT ARIA