TEMPO.CO, Jakarta - Pakar LNG Yoga Soeprapto mengatakan cadangan sumber energi Indonesia tidak sebanding dengan jumlah penduduknya. "Indonesia bukan negara yang kaya sumber daya energi," kata Yoga saat memberi keterangan pers di kantor Kementerian Koordinator Kemaritiman di Jakarta, Selasa, 22 Desember 2015.
Berdasarkan asumsi datanya, ia mengatakan cadangan minyak Indonesia hanya 0,36 persen dari 99,64 persen cadangan dunia, sementara batu bara 0,55 persen dari 99,45 persen cadangan dunia. Sedangkan gas alam hanya 1,53 dari 98,47 persen cadangan dunia. "Cadangan tersebut kalau dibandingkan dengan jumlah penduduk, we are nothing," katanya.
Ia mengatakan kebijakan energi di Cina dan Indonesia berbeda 180 derajat. "Di sana, mereka tidak pernah mengajari anak-anaknya bahwa Cina kaya sumber energi. Makanya, mereka mau membayar energi dengan sistem mereka, tapi mereka lebih maju," kata Yoga.
Ia menganggap, dengan cadangan gas alam yang makin sedikit, Indonesia malah merencanakan ekspor. "Kita ini agak lucu, ada bahan baku dan energi dalam negeri, tapi diekspor, lalu impor lagi. Makanya PDB kita rendah. Ekspor gas alam, tapi lalu impor amonia, etanol, petrokimia," ucap Yoga.
Terkait dengan pengelolaan Lapangan Gas Masela-Abadi, Yoga menyarankan strategi di sana harus ditempatkan dalam konteks yang komprehensif dan terintegrasi. "Harus dilihat lebih luas, tidak hanya persoalan di laut atau di darat, apalagi diambil kebijakannya oleh negara," tuturnya.
"Ini kesempatan emas untuk mempertahankan energi nasional dan mengembangkannya. Ini harus diletakkan dalam bingkai SDA sebagai pendorong perekonomian nasional dan wilayah," katanya.
ARKHELAUS W