TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Penilaian Perusahaan Bursa Efek Indonesia Samsul Hidayat mengatakan, pada awal 2016, pihaknya akan mulai mengedukasi perusahaan-perusahaan daerah kelas kakap yang berpotensi mencatatkan sahamnya di pasar modal.
"Kami rencananya akan meningkatkan sosialisasi ke semua provinsi. Nanti kami undang lagi gubernur yang lain untuk hadir di sini," katanya di kantor Bursa Efek Indonesia pada Senin, 21 Desember 2015.
Menurut Samsul, setiap perusahaan berpotensi melantai di pasar modal, asalkan memenuhi syarat dan ketentuan yang ada. Untuk langkah awal, Samsul mengaku pihaknya akan mengunjungi setiap provinsi di Indonesia untuk mendata potensi apa saja yang ada di sana untuk bisa dilakukan penawaran perdana saham kepada publik atau IPO.
Samsul menjelaskan, sejumlah potensi itu meliputi pertanian, perikanan, dan pertambangan. “Nah kami akan perkenalkan bursa ke sana. Mungkin perusahaan, masyarakat, dan investor di sana bisa memanfaatkan pasar modal," ujarnya.
Langkah Bursa Efek Indonesia itu turut diiyakan Wakil Gubernur Bangka Belitung Hidayat Arsani. Sebagai provinsi yang memiliki banyak potensi, seperti pertimahan, perikanan, perkebunan, wisata, dan industri, Hidayat menginginkan Bursa Efek dapat ikut masuk dan mengedukasi perusahaan daerah di wilayahnya. "Nilai asetnya sangat besar,” tuturnya.
Rencananya, menurut Hidayat, banyak perusahaan akan digandeng untuk melantai di bursa saham. “Nanti, setelah pulang dari Jakarta, kami akan rapatkan dan berkoordinasi, bagaimana bentuk kerja sama dan sistemnya," katanya.
DESTRIANITA K.