Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Anwar Nasution: Kenapa Salim Kaya dan BUMN Minta Duit Terus?  

image-gnews
Ketua BPK Anwar Nasution di DPR-RI Jakarta, Selasa (21/10). Anwar Nasution menyatakan BPK akan mengaudit ulang Indover untuk mengetahui jumlah simpanan bank-bank BUMN di Indover. TEMPO/Wahyu Setiawan
Ketua BPK Anwar Nasution di DPR-RI Jakarta, Selasa (21/10). Anwar Nasution menyatakan BPK akan mengaudit ulang Indover untuk mengetahui jumlah simpanan bank-bank BUMN di Indover. TEMPO/Wahyu Setiawan
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Guru besar di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, Anwar Nasution, membandingkan badan usaha milik negara dengan beberapa perusahaan ternama yang dimiliki Eka Tjipta Widjaja, Anthony Salim, dan Martua Sitorus. "Kenapa Eka Tjipta, Salim, dan Sitorus bisa kaya, sementara BUMN terus menerus minta tambahan modal?" katanya dalam Seminar Reshaping, Sharpening, dan BUMN Outlook 2016 di Hotel Borobudur, Jakarta Pusat, Kamis, 17 Desember 2015.

Menurut pria yang pernah menjadi Ketua Badan Pemeriksa Keuangan tersebut, untuk meningkatkan efisiensi, BUMN harus melakukan restrukturalisasi agar mampu bersaing di pasar dunia. Ia menyarankan BUMN meningkatkan efisiensinya agar memberikan kontribusi kepada negara. "Tingkat efisiensi BUMN rendah. Kalau bisa, tingkatkan sedikit untuk menyumbang pertumbuhan ekonomi," ucap Anwar.

Mantan Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia menuturkan peningkatan efisiensi juga bisa dilakukan dengan menurunkan tingkat suku bunga bank pemerintah. Sebab, Anwar menilai rendahnya efisiensi perbankan BUMN tercermin dari tingginya selisih antara tingkat suku bunga pinjaman dan suku bunga deposito, yang menjadi tertinggi se-ASEAN.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Sedangkan di dalam negeri, selisih di antara dua tingkat suku bunga itu adalah yang tertinggi pada kelompok bank-bank negara dan bank pembangunan daerah. "Kalau tidak diturunkan, mana bisa bersaing dengan Malaysia, Vietnam, dan Thailand?" ujar Anwar.

FRISKI RIANA


Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


BRI Optimis Tumbuh Lebih Baik di Tahun 2024

5 Februari 2024

BRI Optimis Tumbuh Lebih Baik di Tahun 2024

BRI menerapkan secara konsisten strategi just right liquidity


Direktur Utama BRI Optimis Kinerja Positif

22 Mei 2023

Direktur Utama BRI Optimis Kinerja Positif

Perseroan optimis pada tahun ini dapat mencatatkan kinerja lebih baik


Inovasi BNI agar Kinerja Melesat di 2023

16 Maret 2023

Inovasi BNI agar Kinerja Melesat di 2023

BNI menjalankan sejumlah inovasi untuk memberikan kemudahan dan kenyamanan bagi nasabah.


Tujuh Strategi Transformasi BNI di Tahun 2023

12 Februari 2023

Tujuh Strategi Transformasi BNI di Tahun 2023

Berpedoman kepada tujuh kebijakan strategis, BNI optimistis akan mencetak kinerja yang lebih baik di tahun 2023.


Emang Paling Digital, Bank Mandiri Torehkan Kinerja Apik di 2022

6 Februari 2023

Emang Paling Digital, Bank Mandiri Torehkan Kinerja Apik di 2022

Sepanjang 2022, Bank Mandiri telah secara aktif menggarap segmen digital banking untuk mendukung transformasi digital


Produksi Komoditas Antam Terjaga Stabil sepanjang 2022

6 Februari 2023

Produksi Komoditas Antam Terjaga Stabil sepanjang 2022

Seluruh lini produksi mulai dari feronikel, emas, hingga alumina tetap bertumbuh di tengah tantangan kondisi global.


Erick Thohir: Kinerja Apik Pelindo Berkat Kerja Keras Direksi, Komisaris, dan Seluruh Pegawai

22 Januari 2023

Erick Thohir terbilang orang lama dalam dunia olahraga termasuk sepak bola. Ia pernah menjadi Ketua Umum PP Perbasi pada 2006-2010. Selain memegang jabatan dalam organisasi, ia juga ikut berbisnis dalam dunia sepak bola. Ia pernah menjadi Wakil Komisaris PT Persib Bandung Bermartabat pada 2011. Menteri BUMN itu diketahui pernah membeli saham DC United, Amerika Serikat. Pada 2013, ia juga berhasil mengakuisisi klub kelas dunia, Inter Milan. Kini, ia berbisnis bersama klub Liga Inggris, Oxford United dan tim lokal Persis Solo. TEMPO/Tony Hartawan
Erick Thohir: Kinerja Apik Pelindo Berkat Kerja Keras Direksi, Komisaris, dan Seluruh Pegawai

Menteri BUMN Erick Thohir menyebut kinerja apik Pelindo merupakan kerja keras jajaran direksi, komisaris, dan seluruh pegawai Pelindo.


Penerapan Wealth Management for All Tingkatkan Bisnis Nasabah Premium BRI

10 Januari 2023

Gedung BRI di Sudirman, Jakarta.
Penerapan Wealth Management for All Tingkatkan Bisnis Nasabah Premium BRI

Melalui kinerja Wealth Management yang progresif selama 2022, BRI juga berhasil mendapat sejumlah penghargaan.


Tunaikan Kinerja Cemerlang, BRI Bagikan Dividen Interim Rp.8,63 triliun

3 Januari 2023

Tunaikan Kinerja Cemerlang, BRI Bagikan Dividen Interim Rp.8,63 triliun

BRI mampu menjaga pertumbuhan Kredit dan penghimpunan Dana Pihak Ketiga yang solid.


Kinerja Saham Bank Mandiri Menguat

13 Oktober 2022

Kinerja Saham Bank Mandiri Menguat

Sempat anjlok hingga Rp 3.760 per lembar saham pada Mei, kini saham Bank Mandiri menguat jadi Rp 9.600.