TEMPO.CO, Jakarta - PT Bursa Efek Indonesia (BEI), PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia (KPEI), dan PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) selama tiga hari berturut-turut pada 16-18 Desember 2015 menyelenggarakan acara Yuk Nabung Saham Expo. "Kalau beli saham, kan, berarti bisa memiliki perusahaannya," ujar Direktur Perdagangan dan Pengaturan Anggota Bursa Alpino Kianjaya di BEI, Rabu, 16 Desember 2015.
Acara Yuk Nabung Saham Expo ini diikuti 21 perusahaan sekuritas, 7 manajer investasi, dan 3 rekening dana nasabah. Adapun target pengunjungnya menyasar karyawan di area sekitar Sudirman Central Business District, masyarakat umum, mahasiswa, dan investor pasar modal. Selama pameran berlangsung, masyarakat dapat membuka rekening efek, seperti rekening reksadana langsung di Bursa Efek.
Per November 2015, jumlah investor aktif di Indonesia per tahun hanya 37 persen atau 149.817 SID (single investor identification) dari total jumlah investor pasar modal di Indonesia yang saat ini berjumlah 427.068 SID. Data Otoritas Jasa Keuangan (OJK) per 2013 menunjukkan tingkat pemahaman (literasi) masyarakat Indonesia terhadap pasar modal dan utilitas produk pasar modal masih rendah jika dibanding lima industri jasa keuangan lain di Indonesia.
Karena itu, BEI menyelenggarakan Yuk Nabung Saham Expo untuk mengkampanyekan dan mengajak masyarakat sebagai calon investor berinvestasi di pasar modal dengan membeli saham secara rutin dan berkala. Dengan begitu, diharapkan kesadaran masyarakat terhadap investasi pasar modal di Indonesia bakal makin bertumbuh.
DESTRIANITA K.