TEMPO.CO, Mataram -Wakil Presiden Jusuf Kalla meresmikian Kawasan Ekonomi Khusus Mandalika di Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat (NTB). KEK Mandalika ini berstatus kawasan ekonomi khusus untuk pariwisata dengan luas 1.035 hektare yang akan dikembangkan serta dikelola oleh PT Pengembangan Pariwisata Indonesia (PPI) Persero atau Indonesian Tourism Development Corporation (ITDC).
BUMN ini juga mengelola KEK Tanjung Lesung dan Morotai. Peresmian KEK Mandalika dihadiri Gubernur NTB Muhammad Zainul Majdi, dan Direktur Utama PT PPI Abdulba M. Mansoer serta jajaran komisaris PT PPI.
Wapres Jusuf Kalla mengatakan keuntungan ekonomi dari pengembangan kawasan wisata ini adalah mendayagunakan alam sebagai modal yang diberikan Tuhan. Tidak ada masalah infrastruktur karena sudah disiapkan. ‘’Ini menambah destinasi baru setelah Bali. Ekonomi kita harus merata mulai dari Bali, NTB dan Labuan Bajo," ucapnya.
Direktur Utama PT PPI Abdulbar M. Mansoer, menjelaskan bersamaan dengan peresmian KEK Mandalika ini juga dilakukan ground breaking hotel PT PPI pertama yang akan dioperasikan oleh Pullman. Selain membangun hotel Pullman pada tahun ini, perseroan juga akan membangun Club Med tahun depan dengan maksud utk menarik investor-investor lain segera berinvestasi di Mandalika.
PT PPI akan membangun infrastruktur dasar dengan biaya investasi diperkirakan mencapai Rp 2,1 triliun. Biaya investasi infrastruktur dasar tahap pertama diperkirakan sebesar Rp 250 miliar direncanakan akan berasal dari penyertaan modal negara. Sisanya dari pinjaman lunak berbagai institusi keuangan dalam dan luar negeri
Abdulbar merasa yakin dukungan dari berbagai pihak, khususnya pemerintah pusat dan Pemprov NTB, pengembanganan KEK Pariwisata Mandalika akan berjalan sesuai rencana dan memberikan kontribusi positif. ‘’Terhadap perekonomian masyarakat NTB khususnya dan juga pendorong perekonomian nasional.”
Abdulbar berujar, perseroan menjalin kerja sama dengan beberapa mitra strategis membangun fasilitas penyediaan air bersih dengan sistem sea water reverse osmosis (RO) dan pembangkit listrik tenaga surya (Solar PV). Perusahaan juga akan membangun sekolah pendidikan pariwisata bekerjasama dengan Kementerian Pariwisata.
SUPRIYANTHO KHAFID