Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Produk Ikan RI Raih Kontrak Dagang US$7,07 Juta di Taiwan

Editor

Saroh mutaya

image-gnews
Abdul Rahman asal Tobelo menunjukkan ikan cakalang yang dibelinya dari nelayan Morotai di pulau Kolorai, Kabupaten Pulau Morotai, Maluku Utara, 12 November 2015. Minapolitan sendiri adalah sebuah konsep yang dilontarkan lima tahunan lalu, saat Menteri Kelautan dan Perikanan masih dijabat Fadel Mohammad. Namun Morotai kini masih jauh dari apa yang diharapkan akan terwujud. ANTARA/Fanny Octavianus
Abdul Rahman asal Tobelo menunjukkan ikan cakalang yang dibelinya dari nelayan Morotai di pulau Kolorai, Kabupaten Pulau Morotai, Maluku Utara, 12 November 2015. Minapolitan sendiri adalah sebuah konsep yang dilontarkan lima tahunan lalu, saat Menteri Kelautan dan Perikanan masih dijabat Fadel Mohammad. Namun Morotai kini masih jauh dari apa yang diharapkan akan terwujud. ANTARA/Fanny Octavianus
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Produk perikanan Indonesia meraih kontrak dagang 7,07 juta dolar Amerika Serikat atau Rp96,83 miliar dalam Taiwan International Fisheries & Seafood Show 2015 pada 19-21 November 2015 di Kaoshiung Exhibition Center, Kaoshiung, Taiwan.

"Kontrak bisnis tersebut terdiri dari transaksi pada saat pameran sebesar 1,73 juta dolar AS dan kontrak bisnis yang perlu ditindaklanjuti sebesar 5,34 juta dolar AS. Kami optimis, tingginya permintaan produk perikanan ini dapat menggenjot ekspor ke depannya," kata Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional Nus Nuzulia Ishak, dalam siaran pers yang diterima, di Jakarta, Kamis, 10 Desember 2015.

Bekerja sama dengan KDEI Taipei, Direktorat Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional (PEN) Kementerian Perdagangan semakin agresif mempromosikan produk perikanan dan hasil perikanan Indonesia di Taiwan.

Dalam pameran tersebut, Indonesia menampilkan aneka produk perikanan dan hasil laut, antara lain tuna, udang, gurita, rajungan, ikan beku, ikan kerapu beku, gurita beku, udang beku, dan makanan olahan beku dari enam perusahaan yang bergerak di bidang perikanan dan produk perikanan.

Keenam perusahaan tersebut adalah PT Medan Tropical Canning & Frozen Industries, PT Muria Bahari Indonesia, PT Alam Jaya, PT Arafura Prima Indopasifik, CV Buana Laut Nusantara, dan PT Sekar Bumi.

Produk-produk yang banyak diminati antara lain WR soft shell crab (SSC), WR poulp squid, gurita, sotong, kerapu beku, cakalang, bandeng, cumi, tenggiri, kuniran, dorang hitam, kerapu segar, muroaji, layur, bandeng umpan, ribbon fish, sleeper lobster, softbone cuttlefish, ikan malin, pasteurized crab meat, shrimp (vannamei), dan processed seafood.

"Tingginya minat para buyer pada produk ikan dan hasil laut Indonesia menandakan citra positif Indonesia sebagai negara pemasok berdaya saing sehingga perlu terus digiatkan untuk memperluas jaringan pemasaran produk di pasar global," jelas Nus.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Di samping Taiwan, permintaan juga banyak datang dari India, Malaysia, Singapura, RRT, Jepang, Kanada, Panama, dan Filipina. Negara-negara tersebut sedang mencari pemasok baru untuk menjaga keberlanjutan pasokan ikan akibat perubahan iklim dan musim panen yang berbeda di tiap negara.

"Kebijakan Kementerian Kelautan dan Perikanan ditengarai juga mendorong para buyer untuk langsung mencari ikan dari Indonesia setelah sebelumnya mengimpor dari negara perantara," kata Nus.

Taiwan International Fisheries & Seafood Show 2015 merupakan pameran produk perikanan dan peralatan perikanan berskala internasional yang diikuti oleh 210 peserta dari berbagai negara, antara lain Korea, Jepang, Vietnam, Indonesia, Malaysia, Peru, Brazil, Amerika Serikat (AS), India, Thailand, Israel, Bahrain, dan Inggris.

Pameran tersebut dikunjungi 7.500 orang dari 30 negara, antara lain AS, Jepang, Malaysia, Korea, Vietnam, Rusia, Mesir, dan negara lainnya.

BISNIS

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Terkini Bisnis: Sri Mulyani Masih Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Indonesia 5,2 Persen, Bahlil Debat dengan Luhut

9 hari lalu

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyampaikan keterangan kepada wartawan terkait pemberian tunjangan hari raya (THR) dan gaji ke-13 untuk aparatur sipil negara (ASN) di Jakarta, Jumat 15 Maret 2024. Pemerintah menganggarkan  sebesar Rp48,7 triliun untuk pembayaran THR dan Rp50,8 triliun untuk gaji ke-13 ASN pada 2024 atau total tersebut naik Rp18 triliun dibandingkan anggaran pada 2023. ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra
Terkini Bisnis: Sri Mulyani Masih Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Indonesia 5,2 Persen, Bahlil Debat dengan Luhut

Sri Mulyani masih yakin pertumbuhan ekonomi Indonesia tetap bisa mencapai 5,2 persen pada tahun ini.


Inflasi Komoditas Perikanan 2,61 Persen, Ditopang Produksi Melimpah

9 hari lalu

Permintaan Ikan Meningkat Selama Ramadan dan Lebaran, KKP: Harganya Terjangkau dan Stabil
Inflasi Komoditas Perikanan 2,61 Persen, Ditopang Produksi Melimpah

KKP menargetkan inflasi komoditas perikanan tahun 2023 sebesar 3+1 persen.


KKP Anggarkan Rp 662 Miliar untuk Kesetaraan Gender, Ada 148 Ribu Perempuan di Sektor Perikanan

9 hari lalu

Para pekerja membongkar muat ikan di Pelabuhan Muara Baru, Jakarta, Selasa, 23 Januari 2024. Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) menargetkan nilai ekspor hasil perikanan di dalam negeri pada 2024 sebesar USD7,20 miliar atau setara Rp112,1 triliun. Angka tersebut naik signifikan dari realisasi ekspor produk perikanan hingga November 2023, di mana nilai sementara ada di kisaran USD5,6 miliar atau setara Rp87,25 triliun. TEMPO/Tony Hartawan
KKP Anggarkan Rp 662 Miliar untuk Kesetaraan Gender, Ada 148 Ribu Perempuan di Sektor Perikanan

Anggaran untuk mendukung perempuan dan disabilitas yang ada dalam sektor perikanan nasional.


Eksploitasi Pekerja Sektor Perikanan Indonesia Masih Tinggi, Subsidi Nelayan Sulit

10 hari lalu

Delapan awak kapal WNI di  kapal kargo di Taiwan, 28 Oktober 2022. (ANTARA FOTO/FAHMI FAHMAL SUKARDI)
Eksploitasi Pekerja Sektor Perikanan Indonesia Masih Tinggi, Subsidi Nelayan Sulit

Pengusaha yang hanya mengejar keuntungan telah menyebabkan luasnya praktik kerja paksa, perdagangan manusia, dan perbudakan di sektor perikanan.


Edi Damansyah Dorong Produksi Perikanan Kukar

11 hari lalu

Edi Damansyah Dorong Produksi Perikanan Kukar

Bupati Kutai Kartanegara (Kukar), Edi Damansyah, membuat program Dedikasi Kukar Idaman untuk para nelayan dan pembudidaya ikan di Kecamatan Anggana.


Gagal, Isu Pertanian dan Subsidi Perikanan Belum Disetujui WTO

23 hari lalu

Para pekerja membongkar muat ikan di Pelabuhan Muara Baru, Jakarta, Selasa, 23 Januari 2024. Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) menargetkan nilai ekspor hasil perikanan di dalam negeri pada 2024 sebesar USD7,20 miliar atau setara Rp112,1 triliun. Angka tersebut naik signifikan dari realisasi ekspor produk perikanan hingga November 2023, di mana nilai sementara ada di kisaran USD5,6 miliar atau setara Rp87,25 triliun. TEMPO/Tony Hartawan
Gagal, Isu Pertanian dan Subsidi Perikanan Belum Disetujui WTO

Isu soal pertanian dan subsidi perikanan belum disetujui dalam KTM13 WTO di Abu Dhabi lalu. Meski demikian, sudah disetujui sekitar 80 member WTO.


KKP Klaim Penerapan Sanksi Administratif Tingkatkan Efek Jera

32 hari lalu

Menteri Kelautan dan Perikanan (KKP) Sakti Wahyu Trenggono bersama (kiri-kanan) Staf Khusus Menteri Kelautan dan Perikanan Hubungan Luar Negeri Edy Putra Irawady, Direktur Jenderal Pengelolaan Ruang Laut Victor Gustaaf Manoppo dan Staf Khusus Bidang Hubungan Masyarakat dan Komunikasi Publik Wahyu Muryadi memberikan keterangan kepada wartawan terkait Pengelolaan Hasil Sedimentasi di Laut di Kantor Kementerian Kelautan dan Perikanan, Jakarta, Rabu, 31 Mei 2023. Tempo/Tony Hartawan
KKP Klaim Penerapan Sanksi Administratif Tingkatkan Efek Jera

Sejak penerapan sanksi administratif di sektor kelautan dan perikanan, KKP menyebut kebijakan tersebut mampu meningkatkan efek jera.


Tekstil Hingga Perikanan Diprediksi Terdampak Resesi Jepang, Batu Bara dan Nikel Waspada

38 hari lalu

Presiden Joko Widodo dan Perdana Menteri Jepang Fumio Kishida secara resmi membuka KTT Peringatan 50 Tahun Kemitraan ASEAN-Jepang di Tokyo, Minggu (17/12).
Tekstil Hingga Perikanan Diprediksi Terdampak Resesi Jepang, Batu Bara dan Nikel Waspada

Ekonom Indef menyebut sejumlah sektor bakal terdampak oleh resesi yang melanda Jepang, tujuan ekspor terbesar keempat Indonesia.


Penangkapan Ikan Ilegal: Peringkat Indonesia Melorot Jadi ke-6 Terburuk di Dunia

29 Januari 2024

Anak Buah Kapal (ABK) kapal asing menunjukkan muatan hasil tangkapan di Pelabuhan Batu Ampar, Batam, Kepulauan Riau, Selasa 31 Agustus 2021. Polair Polda Kepri mengamankan empat kapal nelayan asing yang melakukan penangkapan ikan secara ilegal beserta sejumlah ABK berkewarganegaraan Vietnam di Perairan Natuna Utara yang termasuk ke dalam Zona Ekonomi Ekslusif Indonesia. ANTARA FOTO/Teguh Prihatna
Penangkapan Ikan Ilegal: Peringkat Indonesia Melorot Jadi ke-6 Terburuk di Dunia

KKP akui ada peningkatan kasus dan denda penangkapan ikan ilegal yang ditangani.


Tak Setuju Giant Sea Wall, Walhi: Solusinya Evaluasi Industri Besar di Pantura Jawa

12 Januari 2024

Proyek Giant Sea Wall
Tak Setuju Giant Sea Wall, Walhi: Solusinya Evaluasi Industri Besar di Pantura Jawa

Walhi Indonesia menyoroti rencana pemerintah membangun tanggul laut raksasa atau giant sea wall di Pantura Jawa.