TEMPO.CO, Jakarta - PT PLN (Persero) menyewa empat kapal Pembangkit Listrik Tenaga Gas (PLTG) asal Turki. Empat kapal tersebut untuk memenuhi kekurangan listrik di empat daerah di antaranya Amurang, Sulawesi Utara; Medan, Sumatera Utara; dan Atambua, Nusa Tenggara Timur.
"Sekarang kan masih kekurangan sekali, pemadaman masih terjadi di Sulawesi Utara, dan sebagainya," kata Sofyan Basir, Direktur Utama PT PLN di Kompleks Istana Kepresidanan, Kamis, 3 Desember 2015. Kapasitas pembangkit listik di kapal ini masing memiliki daya 120 mega watt. Dengan kemampuan tersebut, Sofyan menuturkan, kapal itu dapat menyuplai listrik setengah kota.
Seiring memasok listrik dari kapal, PLN menunggu pembangunan pembangkit listrik di empat lokasi tersebut. Di antaranya pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Uap 2 x 50 mega watt di Amurang yang selesai 3 tahun lagi dan pembangkit listrik di Medan 240 mega watt.
Sofyan mengatakan, PLN menyewa kapal tersebut langsung ke perusahaan terkait tanpa melalui perwakilan. Sayangnya, dia lupa harga sewa listrik itu. "Tapi di bawah menggunakan (pembangkit listrik tenaga) diesel," katanya. Saat ini hanya dua negara yang mempunyai kapal pembangkit listrik, yakni Jepang dan Turki. " Dia (Turki) berani jamin 3 bulan di tempat karena alatnya mereka biasa untuk negara Timur Tengah saat lagi perang."
Dia berharap Indonesia juga mempunyai pembangkit listrik di atas kapal untuk mengatasi krisis listrik di daerah terpencil. Meski tidak besar, Sofyan ingin membangun pembangkit listrik di atas kapal 10 hingga 20 mega wattt. "Kalau bisa dibuat, itu bisa menjadi solusi untuk daerah terpencil, khususnya untuk kepulauan," katanya.
ALI HIDAYAT