TEMPO.CO, Jakarta - Harga minyak dunia naik kembali di perdagangan Asia pada Kamis, 3 Desember 2015, namun perdagangan berhati-hati karena tanda-tanda kartel OPEC terpecah menjelang pertemuan tentang apakah akan mempertahankan atau memangkas tingkat produksi yang tinggi.
Patokan Amerika Serikat, minyak mentah light sweet atau West Texas Intermediate (WTI) ditutup di bawah US$ 40 per barel untuk pertama kalinya sejak akhir Agustus pada Rabu, 2 Desember 2015, setelah data menunjukkan peningkatan dalam stok komersial dan produksi Amerika Serikat, menambah kecemasan tentang kelebihan pasokan yang telah berlangsung lama.
Fokus sekarang pada pertemuan Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak (OPEC) di Wina, Jumat. Para pengamat mengatakan 12 anggota tampaknya terpecah, dengan Arab Saudi dan mitra Teluk-nya bertentangan dengan anggota lain yang mendorong untuk memotong produksi dalam upaya mengangkat harga.
Di perdagangan Asia, WTI untuk pengiriman Januari naik 70 sen pada US$ 40,64 per barel, dan minyak mentah Brent diperdagangkan 85 sen lebih tinggi di US$ 43,34 per barel pada sekitar pukul 06.30 GMT.
WTI turun 4,6 persen pada Rabu, 2 Desember 2015, sementara Brent merosot 4,4 persen.
Bloomberg News mengatakan Venezuela dan Ekuador--yang telah terpukul parah akibat penurunan tajam harga minyak--akan mencari pengurangan produksi selama pertemuan.
IHS Energy mengatakan Saudi, Kuwait, Qatar, dan Uni Emirat Arab akan memiliki pengaruh besar pada nada pertemuan karena mereka menghasilkan lebih dari setengah produksi OPEC sebanyak 31,5 juta barel per hari.
"Tanpa kelompok Teluk, tidak ada kesepakatan OPEC yang efektif," IHS Energy mengatakan dalam sebuah laporan menjelang pertemuan, Jumat.
OPEC telah memproduksi minyak di atas target kolektif 30 juta barel per hari, karena anggota berpengaruh yang dipimpin Arab Saudi mencoba mempertahankan pangsa mereka dari pasar yang sangat kompetitif.
Harga telah merosot lebih dari setengah dari puncak di atas US$ 100 per barel di pertengahan 2014, sebagian besar karena kelebihan pasokan.
ANTARA