Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Sebelum Jatuh, Sistem Kemudi Air Asia QZ8501 Rusak 23 Kali  

image-gnews
Puing sayap pesawat AirAsia QZ8501 yang jatuh di Laut Jawa dievakuasi di Tanjung Priok, Jakarta, 2 Maret 2015. Seluruh penumpang dan awak pesawat yang terbang dari Surabaya menuju Singapura pada 28 Desember 2014 ini dinyatakan tewas.  ADEK BERRY/AFP/Getty Images
Puing sayap pesawat AirAsia QZ8501 yang jatuh di Laut Jawa dievakuasi di Tanjung Priok, Jakarta, 2 Maret 2015. Seluruh penumpang dan awak pesawat yang terbang dari Surabaya menuju Singapura pada 28 Desember 2014 ini dinyatakan tewas. ADEK BERRY/AFP/Getty Images
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Komite Nasional KeselamatanTransportasi menyatakan Rudder Travel Limiter atau sistem pembatas kemudi pesawat AirAsia QZ 8501 nomor registrasi PK-AXC sudah 23 kali gangguan sebelum jatuh pada 28 Desember 2014. Gangguan itu terjadi dalam 12 bulan terakhir atau selama 2014 sebelum pesawat yang mengangkut 162 orang itu jatuh. “Selang waktu antara gangguan menjadi lebih pendek dalam 3 bulan terakhir,” kata Investigator Senior KNKT Kapten Nurcahyo Utomo di kantor KNKT, Jakarta, Selasa, 1 Desember 2015.

Menurut Nurcahyo, gangguan RTL PK-AXC itu diawali oleh retakan solder yang lokasinya berada pada vertical stabilizer. Namun maskapai penerbangan PT Indonesia AirAsia disebut tak menyelesaikan persoalan ini secara tuntas. “Sistem perawatan pesawat dan analisa di perusahaan yang belum optimal mengakibatkan tidak terselesaikannya masalah yang berulang,” kata Nurcahyo.

Hasil investigasi KNKT ini klop dengan temuan Majalah Tempo pada 26 Januari 2015. Penerbang PK-AXC, Kapten Irianto, sempat melaporkan adanya gangguan pesawat pada 25 Desember 2014. Saat itu, pesawat batal terbang. Dalam logbook yang ditulis oleh Irianto, terjadi masalah pada auto-flight rudder travel limiter.

Berdasarkan data logbook pemeliharaan maskapai, sejak 12 Desember 2014 pesawat ini mengalami kerusakan auto-flight rudder travel limiter berulang kali. Pesawat yang pertama kali diuji terbang pada September 2008 itu juga mengalami kerusakan pada elevator actuator model (ELAC) I, yaitu sistem kendali yang mengatur naik-turun pesawat.

Bahkan, pada 19 Desember, teknisi AirAsia menuliskan laporan bahwa kerusakan auto-rudder masuk pada kategori C, yaitu harus diganti dalam waktu 10 hari. Artinya, tenggat mengganti auto-rudder adalah 29 Desember, satu hari setelah kecelakaan.

Sejak teknisi melaporkan kerusakan pada flight control itu masuk kategori C, kerusakan masih berulang kali terjadi. Salah satunya insiden RTA saat pesawat dikemudikan oleh Iriyanto di Juanda Surabaya. Sehari sebelum kejadian pesawat jatuh, indikator kerusakan pada auto-rudder masih menyala.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Dalam laporan investigas KNKT yang dirilis hari ini, kerusakan RTL itu memicu dimatikannya circuit breaker (CB) dari flight augmentation computer (FAC) oleh awak pesawat. Setelah RTL di-reset saat pesawat terbang itulah FAC 1 dan 2 mati. Matinya dua FAC itu menyebabkan pilot menerbangkan pesawat secara manual pada posisi alternate law atau beberapa proteksi pesawat tak berfungsi.

“Pengendalian pesawat selanjutnya secara manual pada Alternate Law telah menempatkan pesawat dalam kondisi “upset” dan "stall" secara berkepanjangan sehingga berada diluar batas-batas penerbangan (flight envelope) yang dapat dikendalikan oleh awak pesawat,” kata Nurcahyo.

KHAIRUL ANAM

Baca juga:
3 Hal Ini Bikin  Ketua DPR Setya Novanto Sulit Ditolong!
Selidiki Setya Novanto, Jaksa Agung: Ada Pemufakatan Jahat

 
Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Selandia Baru akan Sita Kotak Hitam LATAM Boeing 787

16 hari lalu

Boeing 787 Dreamliner. REUTERS/Lucy Nicholson/File Photo
Selandia Baru akan Sita Kotak Hitam LATAM Boeing 787

Komisi Investigasi Kecelakaan Transportasi Selandia Baru (TAIC) akan menyita kotak hitam penerbangan LATAM Airlines Boeing 787.


Air Asia Siapkan 350 Ribu Kursi untuk Lebaran, Naik 27 Persen

16 hari lalu

AirAsia Berhad melakukan penerbangan perdana rute Kuala Lumpur - Lombok pada Jumat, 2 Februari 2024 (Dok. Angkasa Pura I Bandara Internasional Lombok)
Air Asia Siapkan 350 Ribu Kursi untuk Lebaran, Naik 27 Persen

Air Asia menyiapkan 350 ribu kursi penerbangan selama 3 - 18 April 2024, naik 27 persen dibandingkan periode yang sama di tahun 2023.


Kronologi Pilot dan Kopilot Batik Air ID-6723 Ketiduran, Sempat Sarapan Mie Instan Sebelum Terbang

19 hari lalu

Penerbangan Batik Air (BTK673) nomor pesawat PK-LUV pada 25 Januari 2024. Pilot dan kopilot tertidur hampir setengah jam sehingga pesawat yang mestinya mendarat di Cengkareng sempat nyasar sampai sekitar langit Cianjur-Sukabumi. Sumber: KNKT.
Kronologi Pilot dan Kopilot Batik Air ID-6723 Ketiduran, Sempat Sarapan Mie Instan Sebelum Terbang

KNKT menjelaskan kronologi pilot-kopilot Maskapai Batik Air tertidur saat terbangkan pesawat dari Kendari ke Jakarta. Ada 153 penumpang dalam pesawat.


MH370 Hilang Tanpa Jejak, Berikut Fakta-fakta Menarik di Balik Peristiwa Tragis Itu

21 hari lalu

Anggota keluarga korban berfoto bersama dengan puing-puing pesawat Malaysia Airlines MH370 yang hilang selama acara peringatan tahunan keenam di Putrajaya, Malaysia, 7 Maret 2020. REUTERS/Lim Huey Teng
MH370 Hilang Tanpa Jejak, Berikut Fakta-fakta Menarik di Balik Peristiwa Tragis Itu

Pesawat MH370 hilang dalam penerbangan dari Kuala Lumpur, Malaysia ke Cina. Sepuluh tahun berlalu, jejaknya masih misterius.


10 Tahun Misteri Hilangnya Pesawat MH370, Malaysia Akan Cari Lagi

24 hari lalu

Pengunjung melihat puing-puing pesawat yang diyakini milik MH370 saat acara peringatan 10 tahun hilangnya pesawat tersebut, di Subang Jaya, Malaysia 3 Maret 2024. REUTERS/Hasnoor Hussain
10 Tahun Misteri Hilangnya Pesawat MH370, Malaysia Akan Cari Lagi

Pemerintah Malaysia mendorong pencarian baru atas pesawat Malaysia Airlines penerbangan MH370 yang hilang misterius 10 tahun lalu


Bawa 12 Penumpang, Pesawat Smart Air PK-SNJ Kecelakaan di Bandara Aminggaru Papua

52 hari lalu

Pesawat Smart Air dengan nomor registrasi PK-SNJ mengalami kecelakaan di Papua,  Senin 5 Februari 2024. FOTO: Dokumen  Polda Papua
Bawa 12 Penumpang, Pesawat Smart Air PK-SNJ Kecelakaan di Bandara Aminggaru Papua

Pesawat Smart Air PK-SNJ mengalami kecelakaan di Bandara Aminggaru, Distrik Ilaga, Kabupaten Puncak, Papua Tengah


Pesawat Sewaan yang Angkut Pengusaha Rusia Jatuh di Afghanistan, Dua Tewas

22 Januari 2024

Ilustrasi pesawat (Pixabay)
Pesawat Sewaan yang Angkut Pengusaha Rusia Jatuh di Afghanistan, Dua Tewas

Enam warga Rusia yang naik pesawat carter dari Thailand, jatuh di Afghanistan.


Pesawat Sewaan Rusia Berisi 6 Penumpang Hilang di Afghanistan

21 Januari 2024

Ilustrasi Pesawat Carter. charterjetairlines.com
Pesawat Sewaan Rusia Berisi 6 Penumpang Hilang di Afghanistan

Sebuah pesawat sewaan teregistrasi Rusia dengan enam orang di dalamnya menghilang dari layar radar di Afghanistan.


Pesawat Korean Air dan Cathay Pacific Bertabrakan Sayap di Bandara Jepang

17 Januari 2024

Pesawat berbadan lebar Korean Air Airbus A330 dari Seoul ke Cebu menabrak landasan pacu, Minggu, di Kota Lapu-Lapu, Cebu, Filipina 24 Oktober 2022. Gambar ini didapat dari media sosial. Randyl Dungog/via REUTERS
Pesawat Korean Air dan Cathay Pacific Bertabrakan Sayap di Bandara Jepang

Pesawat Korean Air menabrak pesawat Cathay Pacific yang kosong saat sedang meluncur di bandara Jepang yang dilanda salju. Sayap pesawat Korean Air rusak.


5 Serba-serbi Film Netflix Society of the Snow

16 Januari 2024

Film Society of the Snow. Istimewa
5 Serba-serbi Film Netflix Society of the Snow

Film Society of the Snow di Netflix mengangkat kisah nyata kecelakaan pesawat dan bertahan hidup sampai terpaksa menjadi kanibal