Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

KNKT Umumkam Penyebab Jatuhnya AirAsia, Bukan Pengaruh Cuaca  

image-gnews
Beberapa petugas berfoto selfie di depan badan pesawat AirAsia QZ8501 di KN SAR Pacitan, Pelabuhan Indonesia II, Tanjung Priok, Jakarta, 2 Maret 2015.  Tempo/Dian Triyuli Handoko
Beberapa petugas berfoto selfie di depan badan pesawat AirAsia QZ8501 di KN SAR Pacitan, Pelabuhan Indonesia II, Tanjung Priok, Jakarta, 2 Maret 2015. Tempo/Dian Triyuli Handoko
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta -  Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) memaparkan hasil investigasi dari kotak hitam atau flight data recorder pesawat AirAsia QZ8501 dengan rute penerbangan Surabaya-Singapura, yang jatuh di Selat Karimata, Kalimantan Tengah, pada 28 Desember 2014.

"Berdasarkan catatan black box, kami tidak melihat adanya indikasi pengaruh cuaca sebagai penyebabnya," kata Ketua Sub-Komite Kecelakaan Udara KNKT Nurcahyo Utomo di aula KNKT, Jakarta Pusat, pada Selasa, 1 Desember 2015.

Nurcahyo menyebutkan terjadi empat kali aktivasi tanda peringatan atau master caution sebelum ditemukannya penyebab kerusakan pada pesawat tipe Airbus A320 tersebut. Gangguan pertama terjadi pada sistem Rudder Travel Limiter Unit (RTLU) pada pukul 06.01 WIB, saat pesawat berada di ketinggian 32 ribu kaki.

"Pilot melakukan prosedur sesuai dengan yang tertera dalam Electronic Centralized Aircraft Monitoring (ECAM). Problem hilang, pesawat lanjut terbang," katanya.

Gangguan kedua terjadi 8 menit berikutnya dan masih dalam sistem RTLU. Nurcahyo mengungkapkan, pilot berhasil mengatasi masalah tersebut dengan menjalani prosedur ECAM. Begitu pun yang terjadi saat gangguan ketiga pada pukul 06.13, pilot masih bisa melanjutkan penerbangan.

Namun, ucap Nurcahyo, saat mengalami gangguan keempat pada pukul 06.15, catatan kotak hitam menunjukkan ada indikasi berbeda dengan tiga gangguan sebelumnya. "Ada gangguan listrik pada dua Flight Augmentation Computer (FAC 1 dan FAC 2). Dua FAC mati, autopilot dan autothrust tidak aktif."

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Selanjutnya, menurut Nurcahyo, sistem kendali pesawat berubah dari Normal Law ke Alternate Law, sehingga proteksi Airbus tidak aktif. Proteksi itu, salah satunya, tidak akan membuat pesawat berguling lebih dari 33 derajat. "Karena tidak aktif, pesawat bisa roll sampai 54-104 derajat," tuturnya.

Pengendalian pesawat juga dilakukan secara manual dan menyebabkan pesawat kehilangan daya angkat (stall) hingga akhir rekaman FDR. Dalam keadaan itu, Nurcahyo menjelaskan, pesawat berguling 6 derajat per detik, lalu jatuh relatif datar, seolah seperti normal dan pramugari merasakan pesawat masuk ke kondisi cuaca buruk.

Ketua KNKT Suryanto menambahkan, pilot tidak melakukan tindakan sesuai dengan prosedur ECAM saat mengalami gangguan keempat. Namun, kata Nurcahyo, hal itu di luar batas kemampuan pilot. "Ketidakberhasilan mengendalikan Alternate Law mungkin di luar batas kemampuan pilot," ujarnya.

FRISKI RIANA

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Selandia Baru akan Sita Kotak Hitam LATAM Boeing 787

16 hari lalu

Boeing 787 Dreamliner. REUTERS/Lucy Nicholson/File Photo
Selandia Baru akan Sita Kotak Hitam LATAM Boeing 787

Komisi Investigasi Kecelakaan Transportasi Selandia Baru (TAIC) akan menyita kotak hitam penerbangan LATAM Airlines Boeing 787.


Terkini: Batik Air Nyasar ke Cianjur karena Pilot Tertidur, Sri Mulyani Janji THR ASN Tidak Dipotong

19 hari lalu

Penerbangan Batik Air (BTK673) nomor pesawat PK-LUV pada 25 Januari 2024. Pilot dan kopilot tertidur hampir setengah jam sehingga pesawat yang mestinya mendarat di Cengkareng sempat nyasar sampai sekitar langit Cianjur-Sukabumi. Sumber: KNKT.
Terkini: Batik Air Nyasar ke Cianjur karena Pilot Tertidur, Sri Mulyani Janji THR ASN Tidak Dipotong

Terkini: Pesawat Batik Air nyasar ke Cianjur gara-gara pilot dan kopilot tertidur, Sri Mulyani berjanji THR ASN tahun ini tidak dipotong.


Kronologi Pilot dan Kopilot Batik Air ID-6723 Ketiduran, Sempat Sarapan Mie Instan Sebelum Terbang

19 hari lalu

Penerbangan Batik Air (BTK673) nomor pesawat PK-LUV pada 25 Januari 2024. Pilot dan kopilot tertidur hampir setengah jam sehingga pesawat yang mestinya mendarat di Cengkareng sempat nyasar sampai sekitar langit Cianjur-Sukabumi. Sumber: KNKT.
Kronologi Pilot dan Kopilot Batik Air ID-6723 Ketiduran, Sempat Sarapan Mie Instan Sebelum Terbang

KNKT menjelaskan kronologi pilot-kopilot Maskapai Batik Air tertidur saat terbangkan pesawat dari Kendari ke Jakarta. Ada 153 penumpang dalam pesawat.


Terpopuler: Mengapa Jokowi Bolak-balik ke IKN, KNKT Temukan Pilot dan Kopilot Batik Air Tertidur saat Terbangkan Pesawat

19 hari lalu

Penerbangan Batik Air (BTK673) nomor pesawat PK-LUV pada 25 Januari 2024. Pilot dan kopilot tertidur hampir setengah jam sehingga pesawat yang mestinya mendarat di Cengkareng sempat nyasar sampai sekitar langit Cianjur-Sukabumi. Sumber: KNKT.
Terpopuler: Mengapa Jokowi Bolak-balik ke IKN, KNKT Temukan Pilot dan Kopilot Batik Air Tertidur saat Terbangkan Pesawat

Berita terpopuler: Apa yang diresmikan Jokowi bolak-balik ke IKN, investigasi KNKT temukan pilot dan kopilot Batik Air tidur saat terbangkan pesawat.


Pilot dan Kopilot Batik Air Tidur saat Terbangkan Pesawat, Temuan Investigasi KNKT

20 hari lalu

Penerbangan Batik Air (BTK673) nomor pesawat PK-LUV pada 25 Januari 2024. Pilot dan kopilot tertidur hampir setengah jam sehingga pesawat yang mestinya mendarat di Cengkareng sempat nyasar sampai sekitar langit Cianjur-Sukabumi. Sumber: KNKT.
Pilot dan Kopilot Batik Air Tidur saat Terbangkan Pesawat, Temuan Investigasi KNKT

Investigasi KNKT menemukan bahwa pilot dan kopilot pesawat Batik Air tertidur saat penerbangan dari Kendari ke Jakarta pada 25 Januari 2024.


MH370 Hilang Tanpa Jejak, Berikut Fakta-fakta Menarik di Balik Peristiwa Tragis Itu

21 hari lalu

Anggota keluarga korban berfoto bersama dengan puing-puing pesawat Malaysia Airlines MH370 yang hilang selama acara peringatan tahunan keenam di Putrajaya, Malaysia, 7 Maret 2020. REUTERS/Lim Huey Teng
MH370 Hilang Tanpa Jejak, Berikut Fakta-fakta Menarik di Balik Peristiwa Tragis Itu

Pesawat MH370 hilang dalam penerbangan dari Kuala Lumpur, Malaysia ke Cina. Sepuluh tahun berlalu, jejaknya masih misterius.


10 Tahun Misteri Hilangnya Pesawat MH370, Malaysia Akan Cari Lagi

24 hari lalu

Pengunjung melihat puing-puing pesawat yang diyakini milik MH370 saat acara peringatan 10 tahun hilangnya pesawat tersebut, di Subang Jaya, Malaysia 3 Maret 2024. REUTERS/Hasnoor Hussain
10 Tahun Misteri Hilangnya Pesawat MH370, Malaysia Akan Cari Lagi

Pemerintah Malaysia mendorong pencarian baru atas pesawat Malaysia Airlines penerbangan MH370 yang hilang misterius 10 tahun lalu


Bawa 12 Penumpang, Pesawat Smart Air PK-SNJ Kecelakaan di Bandara Aminggaru Papua

52 hari lalu

Pesawat Smart Air dengan nomor registrasi PK-SNJ mengalami kecelakaan di Papua,  Senin 5 Februari 2024. FOTO: Dokumen  Polda Papua
Bawa 12 Penumpang, Pesawat Smart Air PK-SNJ Kecelakaan di Bandara Aminggaru Papua

Pesawat Smart Air PK-SNJ mengalami kecelakaan di Bandara Aminggaru, Distrik Ilaga, Kabupaten Puncak, Papua Tengah


Pesawat Sewaan yang Angkut Pengusaha Rusia Jatuh di Afghanistan, Dua Tewas

22 Januari 2024

Ilustrasi pesawat (Pixabay)
Pesawat Sewaan yang Angkut Pengusaha Rusia Jatuh di Afghanistan, Dua Tewas

Enam warga Rusia yang naik pesawat carter dari Thailand, jatuh di Afghanistan.


Pesawat Sewaan Rusia Berisi 6 Penumpang Hilang di Afghanistan

21 Januari 2024

Ilustrasi Pesawat Carter. charterjetairlines.com
Pesawat Sewaan Rusia Berisi 6 Penumpang Hilang di Afghanistan

Sebuah pesawat sewaan teregistrasi Rusia dengan enam orang di dalamnya menghilang dari layar radar di Afghanistan.