TEMPO.CO, Jakarta - Ekonom Universitas Indonesia, Lana Soelistianingsih, memperkirakan laju inflasi hingga akhir tahun ini mencapai 2,85 persen. Angka ini lebih rendah dari target yang dipasang Bank Indonesia kurang dari 4 persen.
Perkiraan penurunan inflasi ini, kata Lana, karena deflasi yang terjadi dalam beberapa bulan terakhir. "Selama periode Januari-Oktober, ada empat bulan yang mengalami deflasi," ujarnya, Senin, 30 November 2015.
Pada Januari-Oktober, inflasi akumulatif (year to date) adalah 2,16 persen. Nilai tersebut juga turun dari periode Januari-September yang masih di angka 2,24 persen.
Lana mengatakan penurunan harga bahan makanan menjadi pemicu utama terjadinya deflasi pada beberapa bulan terakhir. "Ada tujuh komoditas yang berpengaruh pada deflasi. Di antara semua itu, yang paling besar porsinya adalah pengeluaran bahan makanan," katanya.
Penurunan harga bahan makanan ini terjadi sejak Agustus. Pada bulan itu, inflasi mengalami penurunan dari Juli 2015 sebesar 7,26 persen menjadi 7,18 persen. Hal ini terus terjadi hingga Oktober lalu.
EGI ADYATAMA