TEMPO.CO, Jakarta - Deputi Bidang Pembiayaan dan Restrukturisasi Usaha Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah Bramansetyo mengatakan pihaknya optimistis tahun ini mampu menyalurkan dana Kredit Usaha Rakyat (KUR) sebanyak Rp 26 triliun dari target Rp 30 triliun yang sudah diinstruksikan Presiden Joko Widodo. Padahal, kata dia, penyaluran KUR baru efektif dilakukan mulai September 2015.
"Data terkini, penyaluran KUR sudah mendekati 50 persen atau sekitar 15 triliun," ujarnya dalam keterangan tertulis saat memberikan pinjaman KUR secara simbolis kepada nasabah KUR BRI cabang Kupang di Pasar Kasih Naikoten, Kupang, Rabu, 25 November 2015.
Bramansetyo berujar, seperti diketahui, dari target penyaluran Rp 30 triliun KUR pada 2015, PT Bank Rakyat Indonesia Tbk masih menjadi tulang punggung dengan target penyaluran sebesar Rp 21,4 triliun. Sedangkan PT Bank Negara Indonesia Tbk dan PT Bank Mandiri Tbk masing-masing hanya sekitar Rp 3,2 triliun.
Bramansetyo menuturkan, dengan sisa waktu kurang dari dua bulan ini, pihaknya akan menggenjot penyaluran KUR tersebut. Salah satunya dengan menambah jumlah bank penyalur KUR. "Jika sebelumnya hanya ada tiga bank penyalur, yakni BRI, BNI, dan Bank Mandiri, dalam bulan ini akan ditambah empat bank lagi, yaitu BPD NTT, BPD Kalbar, Maybank, dan Bank Sinarmas," ucapnya.
Menurut Bramansetyo, langkah tersebut juga diambil pemerintah dalam rangka menyiapkan diri untuk menyalurkan KUR pada 2016, yang ditargetkan Rp 100-120 triliun. Bramansetyo menegaskan, skema penyaluran KUR 2016 sudah harus mulai berjalan per Januari 2016, dengan suku bunga 9 persen yang berpayung hukum mulai dari keputusan presiden, peraturan Menteri Keuangan, hingga peraturan Otoritas Jasa Keuangan.
ABDUL AZIS