TEMPO.CO, Jakarta - Kementerian Badan Usaha Milik Negara berencana membentuk induk usaha (holding) modal ventura. Musababnya, pertumbuhan nasabah kredit usaha rakyat menjadi nasabah komersial dalam lima tahun terakhir hanya 7,7 persen atau 1,2 juta dari total sekitar sepuluh juta nasabah.
“Karena itu, Ibu Rini Soemarno (Menteri BUMN) meminta nasabah KUR naik kelas jadi nasabah komersial. Targetnya minimal 10 persen sampai 2019,” kata Deputi Bidang Usaha Jasa Keuangan, Jasa Survei, dan Jasa Konsultan Kementerian BUMN Gatot Trihargo di Jepara, Jawa Tengah, Sabtu, 21 November 2015.
Saat ini, ucap Gatot, Kementerian mempunyai dua perusahaan di sektor modal ventura, yakni PT Bahana Arta Ventura dan PT PNM Venture Capital. Ditambah anak perusahaan PT Pertamina , PT Pertamina Dana Ventura. “Kita ingin yang besar agar bisa mengakselerasi nasabah menjadi naik kelas,” ujar Gatot.
Dengan adanya dukungan dari dana ventura, Gatot optimistis banyak nasabah KUR menjadi nasabah komersial dalam empat tahun ke depan. Dengan begitu, akan tercipta banyak lapangan kerja baru. “Indonesia membutuhkan 2,5-3 juta lapangan kerja baru. Kita coba bantu pemerintah mengatasi permasalahan ini.”
Rencananya, awal 2016, bunga KUR akan turun dari 12 persen menjadi 9 persen dengan alokasi dana Rp 100 triliun. Gatot menuturkan Kementerian ingin meningkatkan coverage pada pembiayaan usaha menengah-kecil. “Kalau disepakati, kami harus menyiapkan kaki-kaki di BRI, Mandiri, dan BNI,” katanya.
SINGGIH SOARES