TEMPO.CO, Karimun Jawa - Direktur Utama PT Pelabuhan Indonesia II Richard Joost Lino menyatakan pembangunan 24 pelabuhan membutuhkan anggaran Rp 60-70 triliun. "Nilainya belum tahu. Tapi, kalau diestimasi, sekitar itu," kata Lino, Jumat, 20 November 2015.
Lino menjelaskan, 24 pelabuhan yang masuk dalam program tol laut itu nantinya akan digarap Pelindo II bersama Pelindo I dan Pelindo IV. "Yang lain kan tidak mampu, jadi yang kita gabung itu Pelindo I dan Pelindo IV," katanya.
Adapun porsi Pelindo II sebesar 70 persen. Lino menuturkan sinergi ketiga Pelindo merupakan permintaan Menteri Badan Usaha Milik Negara Rini Soemarno. "Ibu meminta agar lebih praktis. Kalau holding, birokrasinya lama sehingga kapal tol laut terbentuk."
Sinergi berupa joint venture, menurut Rini, merupakan tahap awal menuju holding. Yang terpenting, program tol laut cepat terealisasi. "Holding ini tidak terlepas dari hukumnya karena aset ini beda-beda, makanya akan memakan banyak waktu," tutur Rini.
Salah satu proyek yang akan digarap adalah Pelabuhan Kuala Tanjung. Menurut Lino, investasi awal pembangunan pelabuhan itu sekitar Rp 7 triliun. Pelindo II, ujar dia, mampu menggarap proyek ini. "Pelindo II itu punya uang di bank Rp 18,5 triliun. Coba cari perusahaan lain, ada enggak yang punya uang Rp 18,5 triliun di bank," katanya.
Lino yakni proyek ini bisa mulai dikerjakan pada 2016, asalkan joint venture sudah dibentuk pada 2015. "Jadi groundbreaking tahun depan. Itu dua-tiga tahun pembangunannya," ucapnya.
SINGGIH SOARES