TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Utama PT Citra Marga Nusaphala Persada (CMNP) Shadik Wahono mengatakan perseroan tengah membangun jalan tol Depok-Jakarta. Jalan yang menghubungkan Depok-Antasari ini diharapkan mengurangi beban kapasitas pengguna jalan raya Jakarta. "Kelebihan kapasitas itu tentu karena pertumbuhan populasi (kendaraan) yang tak diantisipasi," katanya dalam pemaparan kinerja CMNP di Sunter, Jakarta, pada Kamis, 19 November 2015.
Shadik mengatakan populasi manusia di Jakarta pada siang hari bisa mencapai 20 juta jiwa, sedangkan pada malam hari menjadi 16 juta. Selisih perbedaan tersebut, yakni sekitar 4 juta jiwa, menurut dia, berisi mereka yang bekerja di Jakarta tapi tinggal di daerah padat sekitar Jakarta (Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi).
"Mereka yang setiap hari bepergian jauh untuk bekerja ini kita sebut saja 'road warrior'," ujarnya. Para pekerja yang datang dari luar Jakarta itu, kata Shadik, tidak terakomodasi oleh transportasi massal yang layak. Kemacetan adalah akibatnya.
Beberapa proyek infrastruktur pemerintah saat ini, seperti mass rapid transit (MRT) atau light rail transit (LRT), sedang diprioritaskan selesai pada 2018 agar dapat mengurangi beban tersebut. "Tapi, kalaupun sudah jadi, proyek ini belum terkoneksi. Saat memakainya, orang masih harus menggunakan angkutan lain untuk benar-benar sampai tujuan, tentunya lewat jalan raya."
Saat ini CMNP masih berkonsultasi dengan para operator jalan tol dan melakukan studi terhadap populasi pengguna jalan raya untuk mengembangkan proyeksi pembangunan yang akan mereka lakukan pada tahun berikutnya. "Proyek prioritas kami saat ini adalah pembangunan jalan tol Depok-Antasari yang sudah mencapai 20 persen," ujar Shadik.
Baca Juga:
Jalan tol tersebut dibangun dalam 2 seksi. Seksi 1 memanjang 12 kilometer dari Jalan Antasari hingga Sawangan. Sedangkan Seksi 2 sepanjang 9,5 kilometer menjulur dari Sawangan hingga jalan Bojonggede di Bogor.
YOHANES PASKALIS