TEMPO.CO, Barru - Gubernur Sulawesi Selatan Syahrul Yasin Limpo memastikan pembebasan lahan kereta api Trans Sulawesi tahap pertama Makassar-Parepare sampai saat ini tidak mengalami permasalahan.
"Sejauh ini tidak ada masalah, semua berjalan lancar dan sesuai perencanaan. Ada yang belum terselesaikan, tapi ini terus dilakukan komunikasi. Jika memang tidak (bisa selesai--), langkah konsinyasi," kata Syahrul di Desa Lalabata, Kabupaten Barru, Rabu 18 November 2015. Dia berada di desa itu bersama Menteri Perhubungan Ignasius Jonan.
Syahrul menyatakan saat ini pemerintah terus melakukan komunikasi dengan masyarakat yang terkena dampak dari pembangunan kereta api ini. Menurut dia, sampai saat ini semua warga memberikan tanggapan positif.
"Yang tahap pertama ini sebagian lahannya sudah dibayar. Ada yang belum, tapi semua masih diproses oleh pemda-nya," ujar Syahrul lagi.
Pembangunan tahap pertama kereta Trans-Sulawesi rute Makassar-Parepare ini dimulai dari Barru. Panjang rute tahap pertama adalah 30 kilometer dari total panjang rute 165 kilometer. Kereta Trans-Sulawesi tahap kedua dari Barru sampai perbatasan Parepare akan membentang sepanjang 40 kilometer. Di Parepare saja, dibutuhkan pembebasan lahan sepanjang 11 kilometer.
Penjabat Bupati Barru A.M. Yakin mengatakan masih ada sekitar 34 km lahan yang belum dibebaskan. Di sana ada 600 warga yang lahannya terkena imbas. "Dari 600 warga ini, masih ada 12 pemilik lahan yang belum dibebaskan, ada yang karena administrasi," tuturnya. "Kami sudah bentuk tim pengacara untuk menyelesaikan masalah lahan ini."
Di tempat yang sama, Menteri Perhubungan Ignasius Jonan mengatakan pembangunan kereta api sampai saat ini terus berjalan. "Bahan baku diimpor sampai Desember," ucapnya.
Mengenai lahan, Jonan menyatakan bahwa kontraktor akan bekerja di lahan yang sudah selesai dibebaskan. "Yang belum akan dilangkahi dulu sambil menunggu ini diselesaikan," katanya.
"Ini pengerjaannya cukup cepat," ujar Jonan. "Ini saja sudah sampai 2 kilometer yang dikerjakan. Kalau sampai pekan depan, mungkin bisa dapat sekitar 10 kilometer."
IIN NURFAHRAENI DEWI PUTRI