TEMPO.CO, Jakarta - Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) menunjuk Gilarsi Wahyu Setijono sebagai Direktur Utama PT Pos Indonesia dan Indyruwani Asikin Natanegara sebagai Direktur. Keduanya akan melengkapi jajaran direksi lama PT Pos Indonesia.
Pengangkatan jajaran direksi baru PT Pos Indonesia berdasarkan surat keputusan Menteri BUMN nomor SK-229/MBU/11/2015 tentang pengangkatan anggota direksi PT Pos Indonesia. "Penyerahan Surat Keputusan kepada pejabat bertalian dilakukan di Kantor Kementerian BUMN hari ini," demikian dikutip dari keterangan tertulis PT Pos Indonesia, Senin 16 November 2015.
Gilarsi adalah profesional yang pernah menduduki jabatan penting di beberapa perusahaan global terkemuka, di antaranya sebagai Business Excellence Director Philips Lighting Asia Pacific dan Managing Director untuk wilayah Thailand, China dan Filipina di perusahaan investasi Merrill Lynch Investment.
Sebelum ditunjuk sebagai Direktur Utama PT Pos Indonesia (Persero), Gilarsi adalah CEO PT Shafira Corporation Enterprise. Lulusan Institut Teknologi Bandung (ITB) ini menjadi sosok di balik kebangkitan perusahaan ritel busana muslim tersebut.
Di pihak lain, dua pucuk pimpinan PT Pos sebelumnya diberhentikan karena menjadi terdakwa kasus pengadaan perangkat portabel data terminal di tahun anggaran 2012-2013. Kasus itu menimbulkan kerugian negara senilai Rp 10,5 miliar.
Selain Gilarsi dan Indryruwani, anggota direksi lain PT Pos Indonesia kini adalah Poernomo, Gusti Ngurah Putu Sugiarta Yasa, Febriyanto dan Agus F. Handoyo. Dengan begitu, komposisi Direksi Pos Indonesia saat ini sudah kembali lengkap.
PINGIT ARIA